PERAN PENYULUH BIMBINGAN PRANIKAH DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH BAGI CALON PENGANTIN DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

<p><span xss=removed><span xss=removed>Dalam membangun sebuah rumah tangga, pasangan suami istri akan menemui berbagai macam masalah dan rintangan yang akan menjadi goncangan dalam rumah tangga mereka baik masalah kecil maupun masalah besar. Calon pengantin harus mempersiapkan diri dari segi mental, financial, dan pengetahuan atau ilmu tentang pernikahan. Maka perlulah adanya bimbingan pranikah sebelum melaksanakan pernikahan agar bisa mempersiapkan diri untuk kehidupan rumah tangga nantinya. Pada penelitian ini penulis bermaksud melihat langsung bagaimana peran para penyuluh pranikah dalam mewujudkan keluarga sakinah bagi calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya serta menganalisis aspek-aspek yang ada di dalamnya yaitu pembimbing yakni penyuluh pranikah, materi yang diberikan, waktu pelaksanaan kegiatan bimbingan pranikah, metode yang dipakai, media yang digunakan dan faktor-faktor penghambat dan pendorong dilakukannya kegiatan bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Pulau Punjung. Pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul akan dianalisis menggunakan teknik data reduction. Subyek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 16 orang yang terdiri dari 1 kepala KUA Kecamatan Pulau Punjung, 5 orang penyuluh pranikah dan 5 pasang calon pengantin. Pada tahap pelaksaannya para penyuluh memberikan materi tentang UU perkawinan dan Munakahat, fungsi-fungsi keluarga, materi keluarga berencana, dan materi tentang membentuk keluarga sakinah. Metode yang dipakai yakni metode ceramah dan tanya jawab. Media yang dipakai ialah media lisan. Faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan meliputi calon pengantin yang tidak disiplin untuk datang ke kantor, waktu dan kesempata yang diberikan kurang bagi calon pengantin, calon pengantin yang berasal dari derah luar dan para calon pengantin yang tidak fokus pada saat penyuluhan. Dan faktor pendorong diadakannya kegiatan bimbingan pranikah meliputi program dari Kementerian Agama, tingkat perceraian pada usia dini, latar belakang pendidikan calon pengantin, kurangnya komunikasi dengan orang tua dirumah, dan faktor usia dari calon pengantin. Kesimpulannya adalah dalam melaksanakan perannya sebagai seorang penyuluh untuk mewujudkan keluarga sakinah bagi calon pengantin, para penyuluh di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya sudah melakukannya dengan sangat baik.</span></span></p>