Tiyaswara Sepasthika (2021) RESPON FISIOLOGI KEDELAI PADA TUMPANGSARI DENGAN BERBAGAI PROPORSI POPULASI JAGUNG. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (973kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (81kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (186kB)
Bab I.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (717kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
<p><span xss=removed><span xss=removed>Kedelai merupakan tanaman pangan utama di Indonesia setelah padi dan jagung. Kedelai menjadi bahan baku beberapa pangan yang menjadi sumber serat baik untuk tubuh manusia. Produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah yaitu 15,24 ku/ha, karena petani masih menggunakan sistem tanam monokultur, yang menyebabkan proses fisiologi tanaman tidak optimal sehingga pertumbuhan dan hasilnya rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai yaitu dengan sistem tanam tumpangsari. Tanaman yang potensial untuk ditumpangsarikan dengan kedelai yaitu jagung, karena memiliki karakteristik fisiologi dan morfologi yang berbeda dengan kedelai. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan aspek fisiologis kedelai monokultur dan kedelai tumpangsari dengan jagung. Penelitian dilakukan di lahan pertanian di Kecamatan Gamping, Sleman, DIY pada bulan Oktober 2020 sampai Januari 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan dengan rancangan perlakuan faktor tunggal yang disusun dalam rancangan lapangan single plot. Perlakuan yang diujikan yaitu kedelai monokultur dan tumpangsari kedelai dengan jagung dengan berbagai proporsi populasi jagung. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, kandungan klorofil, jumlah stomata, panjang dan lebar stomata, jumlah polong, bobot kering biji, bobot kering 100 biji, dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumpangsari kedelai dan jagung menghasilkan fisiomorfologi yang lebih tinggi dibanding dengan kedelai monokultur.</span></span></p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 14 Dec 2021 03:20 |
Last Modified: | 14 Dec 2021 03:20 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/6436 |