EFEKTIVITAS TEPUNG TULANG, ABU SABUT KELAPA DAN DARAH SEBAGAI SUMBER PUPUK PK ORGANIK TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS DI TANAH PASIR PANTAI

INTISARI
Unsur hara NPK dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah pemberian tepung tulang hewan, abu sabut kelapa dan darah kambing sebagai pupuk PK organik mampu menggantikan PK anorganik pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, serta mendapatkan dosis tepung tulang hewan, abu sabut kelapa dan darah kambing sebagai pupuk PK organik yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2019 di Green House, Laboratorium Produksi dan Laboratorium Agrobiotek Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan rancangan lingkungan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktor tunggal, terdiri dari 5 perlakuan yaitu: 100% PK organik+urea, 75% PK organik+urea+25% NPK anorganik, 50% PK organik +urea+50% NPK anorganik, 25% PK organik +urea+75% NPK anorganik, dan 100% NPK anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk PK organik+urea memberikan respon yang sama dengan pemberian pupuk NPK anorganik pada pertumbuhan tanaman jagung manis. Perlakuan 100% PK organik+urea menunjukkan hasil tertinggi tanaman jagung manis dibandingkan perlakuan lain. Pupuk PK organik efektif untuk menggantikan penggunaan pupuk NPK anorganik.
Kata kunci: Jagung manis, NPK anorganik, PK organik, Tulang Kambing