DAMPAK COVID-19 TERHADAP KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI PADI BERAS MERAH LAHAN KERING DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Covid-19 yang menyebar keseluruh belahan dunia mengakibatkan terhambatnya distribusi produksi pertanian salah satunya bahan pangan. Padi beras merah merupakan bahan pangan pokok dan dikenal sebagai plasma nutfah di Kabupaten Gunungkidul. Kecamatan Panggang merupakan salah satu kecamatan yang memiliki produktivitas rendah pada usahatani padi beras merah. Kecamatan Panggang terdapat 6 desa yaitu Desa Girisekar, Girikarto, Girimulyo, Giriwungu, Giriharjo, dan Girisuko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pendapatan, ketahanan pangan, dan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi beras merah lahan kering sebelum Covid-19 dan selama Covid-19. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panggang yang ditentukan secara purposive. Data diambil dengan wawancara di empat desa yaitu: Girisekar, Girikarto, Girimulyo, dan Giriwungu. Pengambilan jumlah sampel secara porposional dan didapatkan 100 responden untuk pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis kuantitatif berupa analisis pendapatan rumah tangga petani, analisis kontribusi, analisis ketahanan pangan, dan analisis kesejahteraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya dampak selama Covid-19 terhadap kontribusi pendapatan petani yang mengalami penurunan. Tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani juga berdampak, selama Covid-19 jumlah rumah tangga kategori rawan pangan mengalami kenaikan. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani yang diukur menggunakan dua indikator yaitu Daya Beli Rumah Tangga Petani (DBPP) dan Nilai Tukar Pendapatan Rumah Tangga Petani (NTPRP) menunjukkan hasil yang sama yaitu berdampak selama Covid-19 dilihat dengan adanya peningkatan rumah tangga dengan kategori tidak sejahtera.