Pengaruh Variasi Level Biodiesel Nyamplung-Jelantah B5, B10, B15, B20, B25, B30, B35, dan B40 Terhadap Specific Fuel Consumption (SFC)

<p>Kebutuhan bahan bakar fosil semakin tinggi guna memenuhi kebutuhan transportasi dan produksi. Biodiesel minyak nabati merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Minyak nyamplung dan jelantah merupakan minyak nabati yang <em>non-edible</em> oil sehingga tidak bersaing dengan kebutuhan pangan. Biodiesel minyak nabati memiliki kekurangan yaitu viskositasnya yang tinggi. Untuk memperbaiki viskositas maka perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan memperoleh hasil analisa untuk mengetahui pengaruh sifat fisik biodiesel nyamplung dan biodiesel jelantah terhadap unjuk kerja dan konsumsi bahan bakar spesifik. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan biodiesel dengan proses <em>degumming</em>, esterifikasi dan transesterifikasi. Metode <em>degumming</em> menggunakan asam fosfat (H₃PO₄) sebanyak 0,2</p>