DIPLOMASI INDONESIA DALAM SIDANG SENGKETA DAGANG INTERNASIONAL (STUDI KASUS: SIDANG SENGKETA KASUS ANTI-DUMPING KERTAS FOTOKOPI A4 TERHADAP AUSTRALIA DI WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) TAHUN 2017-2019)

<p>Penelitian ini membahas mengenai diplomasi Indonesia pada saat menghadapi kasus sengketa dagang kertas fotokopi A4 di <em>World Trade Organization</em> menghadapi Australia. Pada periode yang sama, Indonesia sedang melakukan perundingan perdagangan IA-CEPA dengan Australia. Dalam periode tersebut, Indonesia memiliki dua kepentingan yakni melindungi eksportir Indonesia dan produk dalam negeri dari kebijakan tarif anti-dumping yang dikenakan Australia serta mendapatkan kesepakatan IA-CEPA demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan peningkatan kualitas di beberapa sektor. Kondisi ini juga merupakan dilema bagi Indonesia karena IA-CEPA dan sengketa perdagangan memiliki basis hukum perjanjian WTO. Namun dilema hanya didapat jika entitas yang bersangkutan tidak memahami dengan benar esensi hubungan kedua hal tersebut. Berkat diplomasi Indonesia yang baik dan benar, Indonesia berhasil mendapatkan kedua kepentingan. Indonesia melakukan diplomasi perdagangan dengan menguatkan argumentasi ekonomi selama persidangan sengketa kertas fotokopi A4 dan melakukan <em>two track strategy</em> sebagai upaya defensif melindungi produk dan ekspor kertas fotokopi A4 Indonesia. Dampaknya, bea masuk anti-dumping yang dikenakan kepada kertas fotokopi A4 asal Indonesi dicabut. Kasus ini juga tidak bersinggungan secara signifikan dengan perundingan IA-CEPA sehingga keduanya dapat berjalan lancar.</p>