Risiko Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi Jalur Kereta Api Di Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalur KA Bandara New Yogyakarta International Airport)

<p>Pesatnya perkembangan pembangunan infrastruktur di indonesia adalah sebuah langkah dalam meningkatkan perekonomian dengan memenuhi kebutuhan prasarana sebagai penunjang mudahnya moda transportasi untuk kebutuhan masyarakat. Banyak sekali bentuk pembangunan infrastruktur yang digencarkan pemerintah untuk peningkatan perekonomian seperti Jalan Raya, Rel Kereta Api, Gedung, Jembatan, Bendungan, dan lain sebagainya. Setiap proyek pembangunan infrastruktur mempunyai tujuan akan keberhasilan dan ketepatan waktu pelaksanaan serta hasil mutu yang sesuai dengan perencanaan, Namun dalam pembangunan infrastruktur masih banyak sekali kendala dan permasalahan yang menyebabkan suatu kegiatan pelaksanaan mengalami keterlambatan waktu. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor internal dan eksternal seperti, faktor tenaga kerja menjadi salah satu faktor yang sangat susah untuk diprediksi dalam hal loyalitas dan produktivitasnya, faktor cuaca buruk yang seringkali terjadi menjadi kendala proses pelaksanaan, serta material dan alat kerja yang mengalami keterlambatan dalam penyedian ataupun alat yang mengalami keterbatasan dan kerusakan. Tujuan peneleitian ini adalah menilai faktor-faktor risiko yang menyebabkan keterlambatan pada pembangunan Jalur Kereta Api Bandara New Yogyakarta International Airport. Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder menggunakan form kuesioner berdasarkan WBS yang telah disusun melalui RAB dan form checklist yang diisi oleh responden yang telah disiapkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi kejadian dan dampak dengan poin tertinggi adalah sub pekerjaan Persiapan /pembersihan Lokasi yang terkendala pada permasalahan perizinan dengan nilai risiko paling tinggi yaitu 17. Dari seluruh pekerjaan utama didapatkan pekerjaan dengan poin tertinggi adalah pekerjaan Persiapan dan umum dengan nilai rata-rata risiko 8,44, sedangkan pekerjaan track memiliki nilai risiko terendah dengan nilai rata-rata risiko 5,8 .</p>