PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GERABAH KASONGAN TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LASTON - WC

Laston-wc merupakan lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari agregat halus , agregat kasar , filler dan aspal keras yang dipadatkan dan dicampur dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Salah satu bahan yang dibutuhkan untuk kontruksi perkerasan lentur adalah bahan pengisi atau filler. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta , terdapat suatu daerah tujuan wisata yang bernama desa wisata Kasongan yang terkenal akan kerajinan gerabahnya. Terdapat ratusan unit usaha yang memproduksi gerabah yang pada proses produksinya menghasilkan limbah yang tidak terpakai. Melihat potensi yang ada, maka dilakukan penelitan guna memaksimalkan pemanfaatan limbah gerabah yang sudah tidak terpakai tersebut sebagai filler pengganti pada campuran bahan perkerasan jalan. Metode yang digunakan menggunakan metode Marshall guna mengkaji karakteristik pengaruh penggunaan limbah gerabah sebagai filler pada campuran laston-wc dengan variasi 0%, 25%, dan 75%. Bahan pengikat menggunakan aspal pertamina dengan kadar 5%, 5,5%, dan 6% pada setiap variasi kadar filler. Dari hasil pengujian tidak diperoleh kadar aspal optimumnya pada penambahan filler gerabah 25% dan 75%, namun terdapat satu campuran yang cukup baik, yang terletak pada kadar filler gerabah 25% dengan kadar aspal 5,5%. Dengan nilai Density 2,26 gr/cc, Flow 3,8 mm, VFA 66,68%, VIM 6,06%, VMA 18,17%, Stability 1423,59 kg, dan MQ 378,67 kg/mm. Parameter VIM yang tidak masuk spesifikasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kadar aspal, gradasi agregat, dan cara pemadatan.