Studi Kurva Kerapuhan Pada Bangunan Masjid dari Struktur beton Bertulang dengan Variasi Wilayah Gempa

<p>Gempa bumi adalah salah satu bencana alam yang sangat akrab dengan indonesia, sering datangnya bencana tersebut di nergara kita dikarena letak geografis indonesia yang berada dipertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, lempeng Benua Austraria, lempeng Samudra Hindia, dan lempeng Samudra Pasifik. Untuk meminimalisir korban jiwa berjatuhan akibat gempa bumi dibutuhkan perencanaan struktur disertai dengan perhitungan kurva kerapuhan yang dijadikan pedoman guna menganalisis probabilitas kegagalan struktur dalam menahan gempa dan dapat menanggulangi dan mencegah kerugian yang disebabkan oleh gempa bumi. Pada pemodelan struktur dibuat dengan lima variasi gempa yang berbeda di wilayah Indonesia. Analisis data pada penelitian dibantu dengan menggunakan software STERA 3D dan memakai metode pushover dengan varian data time history dari setiap daerah gempa yang kemudian dilakukan analisis kurva kerapuhan menggunakan metode HAZUS. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tidak adanya perbedaan nilai kekakuan yang disebabkan oleh kekakuan yang tidak dipengaruhi oleh beban gempa, kemudian untuk nilai perpindahan tertinggi didapatkan oleh beban gempa wilayah Kota Sabang dengan gempa arah X dan Y masing-masing sebesar 10,12 cm dan 108,6 cm. Nilai probabilitas terbesar untuk kerusakan (complete) adalah Kota Sabang dengan probabiltas 40% disalah satu spectral displacement serta Kota Kendari yang mempunyai nilai probabilitas paling kecil.</p>