PENGARUH DENSITAS DAN VISKOSITAS TERHADAP KARAKTERISTIK INJEKSI PADA CAMPURAN BIODIESEL JATROPHA-KEDELAI DAN NYAMPLUNG-KEDELAI PADA LEVEL B5-B40

Meningkatnya kebutuhan dan konsumsi bahan bakar mengakibatkan cadangan bahan bakar minyak bumi semakin menipis. Maka perlu adanya pengembangan bahan lain sebagai sumber bahan bakar alternatif. Salah satu bahan bakar alternatif adalah biodiesel dari campuran minyak jatropha – kedelai dan minyak nyamplung - kedelai. Namun biodiesel murni masih memiliki densitas dan viskositas yang belum sesuai standar yang dapat mempengaruhi efektifitas mesin. Untuk memperoleh biodiesel yang maksimal, diperlukan uji sifat fisik dengan menggabungkan jenis minyak tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik minyak jatropha – kedelai dan minyak nyamplung – kedelai berupa densitas dan viskositas serta pengaruhnya terhadap karakteristik injeksi. Pembuatan biodiesel dimulai dengan mencampur minyak jatropha – kedelai dan minyak nyamplung – kedelai dengan variasi campuran B5, B10, B15, B20, B25, B30, B35, dan B40. Kemudian dilakukan proses degumming, esterifikasi, dan transesterifikasi. Setelah itu dilakukan pengujian densitas, viskositas, dan karakteristik injeksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian densitas semua variasi campuran biodiesel minyak jatropha – kedelai dan minyak nyamplung – kedelai B5-B40 telah memenuhi standar mutu biodiesel yaitu pada angka 815-880 kg/m3. Pada pengujian viskositas tidak semuanya memenuhi standar mutu biodiesel dengan angka 2 – 5 (cSt). Campuran biodiesel yang tidak memenuhi standar yaitu pada variasi B25, B30, B35 dan B40. Pada campuran biodiesel minyak jatropha – kedelai variasi B5-B40 memiliki sudut dan panjang semprotan yang lebih besar dibandingkan dengan campuran biodiesel minyak nyamplung – kedelai dengan variasi B5-B40