Peran Moderasi Religiusitas Pada Pengaruh Keterlibatan Mahasiswa, Kebersyukuran, Makna Hidup, dan Dukungan Sosial Terhadap Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa

<p>Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui Peran Moderasi Religiusitas Pada Pengaruh Keterlibatan Mahasiswa, Kebersyukuran, Makna Hidup, Dan Dukungan Sosial Terhadap Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, metode pengumpulan data melalui skala, yaitu; skala kesejahteraan psikologis, skala keterlibatan mahasiswa, skala makna hidup, skala kebersyukuran, skala dukungan sosial, dan skala religiusitas. Populasi adalah mahasiswa Universitas Medan Area angkatan 2019, 2018, dan 2017. Teknik sampling berdasarkan purposive sampling, jumlah sampel adalah 505 orang mahasiswa. Analisis data secara inferensial statistik dengan Structural Equation Modeling (SEM), dengan bantuan program komputer software AMOS versi 23.0. Hasil penelitian penelitian menunjukkan; (1).Terdapat pengaruh signifikan Keterlibatan Mahasiswa terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa, (2). Terdapat pengaruh signifikan kebersyukuran terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa, (3). Terdapat pengaruh signifikan makna hidup terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa, (4). Terdapat pengaruh signifikan dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa, (5). Terdapat peran moderasi religiusitas pada pengaruh keterlibatan mahasiswa terhadap kesejahteraan psikologis, (6). Tidak terdapat peran moderasi religiusitas pada pengaruh kebersyukuran terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa, (7). Tidak terdapat peran moderasi religiusitas pada pengaruh makna hidup terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. (8). Tidak terdapat peran moderasi religiusitas pada pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel religiusitas mampu memoderasi variabel keterlibatan mahasiswa secara signifikan terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. Namun tidak dengan variabel kebersyukuran, makna hidup, dan dukungan sosial, dimana variabel religiusitas tidak mampu memoderasi secara signifikan ketiga variabel tersebut.</p>