ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TEMBAKAU DI DESA GIRITIRTO, KECAMATAN PURWOSARI, GUNUNGKIDUL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, pendapatan dan keuntungan serta menganalisis kelayakan usahatani budidaya tembakau di Desa Giritirto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Teknik penentuan responden menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 46 petani. Data yang digunakan adalah data satu musim tanam Juni hingga Desember 2020. Data dianalisis menggunakan analisis biaya, pendapatan dan keuntungan serta analisis rasio R/C, produktivitas modal, tenaga kerja dan lahan. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa di daerah peneletian terdapat 2 jenis bibit yang digunakan dalam usahatani tembakau di Desa Giritirto, yaitu bibit jawa dan bibit pabrik. Bibit Jawa terdiri dari varietas Kedu Sili, Bligon dan Virginia, sedangkan bibit pabrik terdiri dari varietas Bligon dan Paiton. Pada luas lahan 500 m2 usahatani tembakau bibit jawa membutuhkan biaya sebesar Rp. 5.020.718 dan usahatani tembakau pabrik sebesar Rp. 5.078.972. Pendapatan usahatani tembakau bibit jawa sebesar Rp. 5.593.115 dan pada usahatani bibit pabrik sebesar Rp. 8.316.168. Keuntungan yang didapat pada usahatani tembakau bibit jawa sebesar Rp. 1.903.546 dan pada usahatani bibit pabrik sebesar Rp. 4.551.468. Usahatani tembakau di Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul layak untuk diusahakan berdasarkan beberapa indikator yaitu R/C sebesar 1,38 pada usahatani tembakau bibit jawa dan 1,90 pada usahatani bibit pabrik, produktivitas modal sebesar 169% untuk usahatani bibit jawa dan 379% untuk usahatani bibit pabrik, produktivitas tenaga kerja sebesar Rp. 136.456/HKO pada usahatani bibit jawa dan Rp. 220.335/HKO untuk usahatani bibit pabrik dan produktivitas lahan sebesar Rp. 6.463/m2 untuk usahatani dengan bibit jawa dan Rp. 11.947/m2 untuk usahatani dengan bibit pabrik.