PENGARUH BLENDING RATIO DAN MELTING TEMPERATURE TERHADAP HIGH SPEED TENSILE TEST CAMPURAN POLYPROPYLENE MURNI-DAUR ULANG

Plastik merupakan produk yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah untuk peralatan rumah tangga. Penggunaan produk plastik yang tinggi mengakibatkan jumlah sampah plastik di Indonesia meningkat. Metode blended merupakan salah satu metode untuk memperbaiki produk yang telah rusak atau tidak terpakai (sampah plastik) sehingga dapat digunakan kembali. Salah satu produk yang mudah dijumpai adalah plastik jenis polypropylene (PP). PP merupakan salah satu polimer jenis termoplastik yang dapat didaur ulang dan paling ringan diantara bahan polimer lainnya. Penelitian PP murni dan PP daur ulang dengan menggunakan injection molding relatif mahal oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mesin ekstrusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh blending ratio dan melting temperature terhadap uji tarik dan struktur morfologi campuran PP murni dan PP daur ulang.
Penelitian dilakukan dengan membuat spesimen dari bahan butiran PP murni-daur ulang. Campuran PP murni dan PP daur ulang dilakukan dengan menggunakan mesin ekstrusi. Metode blended dilakukan dengan ratio PP murni 70% : PP daur ulang 30%, PP murni 80% : PP daur ulang 20%, PP murni 90% : PP daur ulang 10%. Pengujian spesimen yang dilakukan yaitu pengujian tarik dengan standar ASTM D 638 dan pengujian mikro. Hasil pengujian tarik menunjukkan modulus elastisitas untuk perbandingan 90% PP murni : 10% PP temperatur 186oC sebesar 251 MPa sedangkan untuk perbandingan 70% PP murni : 30% PP daur ulang temperatur 188oC sebesar 251 MPa. Hasil pengujian mikro menunjukan bahwa spesimen dengan perbandingan 70% PP murni : 30% PP temperatur 188oC menunjukkan adanya degradasi yang cukup banyak. Semakin banyak kandungan PP daur ulang maka semakin tinggi peluang mengalami degradasi akibatnya spesimen menjadi mudah rapuh.
Kata kunci: polypropylene, blended, PP daur ulang, melting temperature