Dimas Wahyu Fadhila (2021) ANALISIS BALOK TINGGI BETON BERTULANG PADA PENAMPANG PERSEGI MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (282kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (35kB)
Bab I.pdf
Download (22kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (443kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (248kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (33kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (21kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (183kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (608kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
<p>Balok tinggi merupakan komponen utama pada bagian struktur yang ditopang pada bagian muka yang berlawanan. Dikatakan balok tinggi jika bentang bersih balok tidak melebihi empat kali tinggi keseluruhan dan beban terpusat berada pada jarak 2h dari tumpuan tersebut. Penelitian ini menggunakan 3 sampel balok tinggi penampang persegi dengan bukaan. Setiap model bukaan balok tinggi terdapat berbagai variasi jarak sengkang yang berbeda. Untuk variasi sengkang 1 jarak antar sengkang 150 mm, sedangkan variasi 2 terdapat pada dibawah beban dan diujung bentang tulangan, serta untuk variasi 3 tidak ada sengkang atau hanya tulangan utama saja. Beban yang diberikan diletakkan pada 1/3 dan 2/3 bentang. Hasil dari studi numerik menunjukkan bahwa bentuk penampang dengan bukaan dan variasi sengkang yaitu mengetahui nilai beban maksimum, lendutan, daktilitas dan pola retak. Lendutan terbesar pada variasi sengkang 1 pada BT 1 sebesar 10.777 mm dan beban maksimum sebesar 49491.3 N, sedangkan BT 2 nilai lendutan sebesar 10.487 mm dan beban maksimum sebesar 66528.5 N, serta BT 3 5.562 mm dan beban maksimum sebesar 51100 N. Variasi sengkang 2 lendutan terbesar pada BT 1 (SB) sebesar 12.337 mm dan beban maksimum sebesar 41153.8 N, sedangkan BT 2 (SB) nilai lendutan sebesar 6.2534 mm dan beban maksimum sebesar 40391.4 N, serta BT 3 (SB) nilai lendutan sebesar 4.399 mm dan beban maksimum sebesar 45655 N. Variasi sengkang 3 lendutan terbesar pada BT 1 (TS) sebesar 17.375 mm dan beban maksimum sebesar 39259.7 N, sedangkan BT 3 (TS) nilai lendutan sebesar 9.977 mm dan beban maksimum sebesar 47736.4 N, serta BT 2 (TS) nilai lendutan sebesar 7.149 mm dan beban maksimum sebesar 43328.1 N. Nilai daktilitas untuk variasi sengkang 1, BT 1 15.757, sedangkan BT 2 18.040, serta BT 3 5.836. Untuk variasi sengkang 2, BT 1 (SB) 57.775, sedangkan BT 2 (SB) 11.026, serta BT 3 (SB) 14.613. Untuk variasi sengkang 3, BT 1 (TS) 56.793, sedangkan BT 2 (TS) 53.209, serta BT 3 (TS) 35.258. Distribusi tegangan yang digunakan adalah <em>stress von misses</em>, dapat dilihat bahwa tegangan maksimum terjadi pada tulangan 12 dan 16. Retak yang terjadi pada setiap model mengalami retak lentur, dimana retak lentur terjadi pada saat daerah retak yang memiliki momen lentur besar, arah retaknya sejajar dengan arah gayanya.</p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 08 Nov 2021 03:25 |
Last Modified: | 08 Nov 2021 03:25 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/7160 |