Keanekaragaman dan Kelimpahan Gulma pada Tumpangsari Kedelai dan Jagung

Salah satu faktor yang mempengaruhi menurunnya produktivitas kedelai yaitu tumbuhnya gulma di sekitar tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengendalian gulma secara kimiawi dapat merusak lingkungan sehingga perlu adanya alternatif lain dalam pengendalian gulma yaitu sistem tanam tumpangsari. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi populasi terhadap keanekaragaman dan kelimpahan gulma, serta proporsi populasi yang mampu menekan pertumbahan gulma. Penelitian dilakukan menggunakan metode percobaan lapangan dengan rancangan lapangan single plot. Perlakuan yang diujikan adalah proporsi populasi kedelai dan jagung yang terdiri atas 4 proporsi yaitu 2:1, 3:1, 4:1, dan 5:1, selain itu juga
ditanam kedelai monokultur, jagung monokultur dan petak lahan yang bersih gulma sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma dominan yang tumbuh pada tumpangsari kedelai dan jagung yaitu Phyllanthus niruri L, Eleusine
indica L, dan Oryza sativa L, nilai indeks keranekaragaman dan indeks kelimpahan gulma yang lebih tinggi pada tumpangsari kedelai dan jagung 2:1 dan terendah pada
tumpangsari kedelai dan jagung 4:1, serta tumpangsari kedelai dan jagung 4:1 mampu menekan pertumbuhan gulma dan menghasilkan kedelai sama dengan monokultur kedelai bersih gulma.
Kata kunci: Jagung, Keanekaragaman Gulma, Kedelai, Tumpangsari