INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BERBAGAI KULTIVAR LOKAL UBI KAYU PAHIT ASAL KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Ubi kayu merupakan sumber pangan cadangan yang kaya akan sumber karbohidrat. Salah satu sentra produksi ubi kayu di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Kabupaten Gunungkidul. Produksi ubi kayu diketahui mengalami peningkatan di rentang tahun 2014 – 2016, yakni dari 844,773 ton menjadi 1.029,196 ton. Berkenaan dengan aspek budidayanya, tidak dapat dipungkiri bahwa produksi tanaman ini juga dapat terganggu oleh sejumlah cekaman tertentu, salah satunya infeksi penyakit. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi variasi penyakit yang menyerang kultivar lokal ubi kayu yang umum digunakan sebagai bahan dasar mocaf. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan saat ubi kayu berumur 10 bulan. Survei dilakukan di satu lahan yang ditanami 5 kultivar lokal ubi kayu diantaranya Bamban, Gatot Kaca, Kirik, Jawa, dan Gambyong. Masing-masing penyakit diamati insidensi dan keparahan penyakit pada tiap kultivar. Bagian daun yang terserang penyakit diidentifikasi jenis patogennya. Data yang diperoleh dilakukan analisis sidik ragam satu arah (ANOVA) dan perbedaan kultivar dilakukan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5%. Hasil survei ditemukan serangan 4 penyakit pada tiap kultivar. Penyakit yang ditemukan yaitu bercak baur (Cercospora sp.), antraknosa (Colletorichum sp.), embun jelaga, dan hawar daun (Xanthomonas sp.). Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan strategi pengendalian penyakit ubi kayu di lahan Kecamatan Ponjong.