STUDI LITERATUR: POTENSI TUMBUHAN KARAMUNTING (RHODOMYRTUS TOMENTOSA) SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah serius dalam bidang kesehatan yang mempunyai angka kematian yang relatif tinggi. Penyakit infeksi dapat diobati dengan penggunaan antibiotik, namun penggunaan antibiotik yang irasional dapat menyebabkan resistensi bakteri yang mana akan menyulitkan proses penyembuhan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan alternatif pengobatan antibakteri dari bahan alam salah satunya tumbuhan karamunting (Rhodomyrtus tomentosa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri tumbuhan karamunting dengan metode studi literatur.Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, di mana dilakukan pengkajian terhadap beberapa jurnal yang telah diambil dari database google scholar, pub med, dan elsevier. Kemudian jurnal dipilah berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Jurnal yang masuk kriteria inklusi akan dianalisis secara deskriptif dan diberikan penjelasan secara mendalam.Dari jurnal yang telah dipilah, didapatkan sebanyak 11 jurnal yang masuk ke dalam kriteria inklusi. Selanjutnya dari 11 jurnal tersebut didapatkan hasil kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) yaitu senyawa golongan flavonoid, glikosida, saponin, tannin, triterpenoid, steroid, acylphloroglucinol (rhodomyrtone, tomentosone, rhodomyrtosone), dan meroterpenoids (rhotomentodiones). Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi agar diperoleh hasil diameter zona hambat sebesar 21,5 mm pada bakteri Stapylococcus aureus dan pada metode mikrodilusi didapatkan nilai kadar hambat minimum sebesar 0,5 ?g/mL pada bakteri Stapylococcus aureus.