PENGARUH PERBEDAAN DOSIS LASER CO2 DAN SCALPEL TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JARINGAN KULIT PASCASIRKUMSISI PADA LAKI-LAKI

DASINI (2013) PENGARUH PERBEDAAN DOSIS LASER CO2 DAN SCALPEL TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JARINGAN KULIT PASCASIRKUMSISI PADA LAKI-LAKI. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.doc
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Sirkumsisi merupakan suatu tindakan pembedahan dengan cara memotong seluruh atau sebagian preputium penis atas indikasi dengan tujuan tertentu. Metode sirkumsisi saat ini telah banyak, mulai dari metode konvensional sampai dengan non konvensional seperti Laser CO2. Laser CO2 memiliki kelebihan dapat menghemat waktu, perdarahan minimal, dan nyeri yang lebih ringan dibandingkan dengan sirkumsisi metode konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan dosis Laser CO2 dibandingkan dengan yang menggunakan scalpel ditinjau dari kerusakan jaringan kulit pascasirkumsisi.
Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental, menggunakan 24 preparat preputium dari 18 sampel yang diberikan perlakuan sirkumsisi menggunakan Laser CO2 yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu ringan (3,5W), sedang (7W), berat (10W), dan 6 sampel diberikan perlakuan dengan menggunakan scalpel sebagai kontrol. Pengukuran tingkat kerusakan jaringan dengan cara mengukur luas nekrosis, luas dilatasi pembuluh darah, perdarahan, reaksi inflamasi, dan kedalaman kerusakan. Analisis data menggunakan uji diskriptif, uji Mann-Whitney Test dan uji Kruskal Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan sampel kerusakan jaringan kulit pada nekrosis nilai tertinggi terdapat pada dosis sedang (10.5397 mm2). Untuk dilatasi pembuluh darah nilai tertinggi terdapat pada dosis rendah (3.595533 mm2). Persentase terbesar kedalaman kerusakan kulit di dermis didapatkan pada kelompok perlakuan laser CO2 dosis tinggi dan control (100%). Presentase terbesar untuk perdarahan didapatkan pada kelompok perlakuan dosis rendah dan control (33,3%) . Persentase terbesar adanya leukosit didapatkan pada kelompok control (100%). Terdapat perbedaan tingkat kerusakan jaringan kulit pascasirkumsisi dengan menggunakan Laser CO2 dengan menggunakan Scalpel. Semakin besar dosis Laser CO2 yang digunakan dalam tindakan sirkumsisi maka semakin besarnya tingkat kerusakan jaringan kulit yang ditimbulkan pascasirkumsisi.

Kata kunci : Sirkumsisi , Dosis Laser CO2 dan Kerusakan Jaringan Kulit

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: SKRIPSI LASER CO 2 SCALPEL KERUSAKAN JARINGAN JARINGAN KULIT PASCASIRKUMSISI
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 23 Dec 2021 03:21
Last Modified: 23 Dec 2021 03:21
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/7331

Actions (login required)

View Item
View Item