MODEL EVALUASI PENAWARAN KONTRAKTOR (STUDI KASUS: PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN WONOSARI - SEMIN DARI DINAS PEKERJAAN UMUM BIDANG BINA MARGA DPUP-ESDM DIY).

Pemilihan penyediaan jasa pelaksanaan konstruksi untuk suatu proyek tergantung pada jenis, ukuran, dan kompleksitasnya.. Kegiatan pemilihan rekanan untuk melakukan pelaksanaan konstruksi merupakan bagian yang selalu dilakukan dan bersifat kritis dalam keseluruhan proses pengadaan suatu fasilitas fisik yang diperlukan. Hal ini menjadikan proses pemilihan rekanan menjadi salah satu kunci kesuksesan pembangunan fasilitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji, dan memahami metode apakah yang paling tepat dan efektif dijadikan alternatif untuk menentukan pemenang lelang dan menentukan urutan calon pemenang penyedia barang / jasa pemborongan (kontraktor) dengan evaluasi sisitem gugur dan sistem nilai dengan variasi bobot evaluasi teknis dan harga berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010. Data yang digunakan adalah proyek pekerjaan peningkatan jalan Wonosari – Semin dari Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga DPUP-ESDM, DIY, kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan dua metode evaluasi, yaitu evaluasi sistem gugur dan evaluasi sistem nilai (merit point system). Metode sistem nilai (merit point system) lebih tepat dan efektif digunakan sebagai acuan evaluasi penawaran kontraktor pada proyek pekerjaan Peningkatan Jalan Wonosari - Semin. Dengan menggunakan evaluasi sistem gugur didapat urutan calon pemenang yaitu PT. Deltamarga Adyatama, PT. Nata Putra, PT. Citra Mataram Konstruksi.Dari hasil akhir evaluasi penawaran PT. Deltamarga Adyatama memiliki harga penawaran terendah setelah dievaluasi harganya. Dengan menggunakan metode sistem nilai (merit point sytem) digunakan 3 (tiga) varian bobot prosentase untuk membandingkan nilai gabungan masing-masing penawar, yaitu bobot teknis 70% dan harga 30% untuk PT. Deltamarga Adyatama sebesar 71,83, PT Nata Putra sebesar 71,15 dan PT. Citra Mataram Konstruksi sebesar 68,45, bobot teknis 80% dan harga 20 % untuk PT. Deltamarga Adyatama sebesar 80,55, PT Nata Putra sebesar 79,43 dan PT. Citra Mataram Konstruksi sebesar 76,63, bobot teknis 90% dan harga 10% untuk PT. Deltamarga Adyatama sebesar 89,27, PT Nata Putra sebesar 87,71 dan PT. Citra Mataram Konstruksi sebesar 84,81. Dari hasil 3 (tiga) varian bobot tersebut menunjukkan bahwa PT. Deltamarga Adyatama mempunyai nilai gabungan lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Nata Putra dan PT. Citra Mataram Konstruksi, sehingga PT. Deltamarga Adyatama ditetapkan sebagai pemenang lelang.