EVALUASI PERESEPAN OBAT PADA PASIEN GERIATRI DENGAN GANGGUAN RENAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL PERIODE TAHUN 2018 BERDASARKAN BEERS CRITERIA 2019

Prevalensi penyakit kronik meningkat dengan bertambahnya jumlah populasi geriatri karena geriatri mengalami penurunnya fungsi organ tubuh seperti penyakit ginjal. Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan perubahan parameter farmakokinetik dan farmakodinamik. Tidak rasionalnya penggunaan obat memberikan dampak negatif yang besar bagi unit atau instansi pelayanan kesehatan, pasien dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pengobatan dan kesesuaian pengobatan pasien geriatri dengan gangguan renal di RSUD Panembahan Senopati Bantul berdasarkan Beers Criteria 2019.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain cross-sectional. Data diambil secara retrospektif pada rekam medis pasien geriatri dengan gangguan renal di RSUD Panembahan Senopati Bantul periode tahun 2018. Pengambilan sampel dengan menggunakan systematic random sampling dengan jumlah sampel 241 yang sesuai dengan kriteria inklusi. Sampel dianalisis berdasarkan guideline American Geriatrics Society Beers Criteria 2019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil pengobatan pasien geriatri golongan obat yang paling sering digunakan yaitu antibiotik sebanyak 82,2%. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 66% pada kategori penggunaan obat yang berpotensi tidak tepat pada pasien geriatri, 0,8% pada kategori penggunaan obat yang berpotensi tidak tepat pada geriatri karena interaksi dengan penyakit, 70,5% pada kategori penggunaan obat yang harus digunakan dengan hati-hati pada pasien geriatric, 0.8% pada kategori penggunaan obat yang berinteraksi yang berpotensi secara klinis yang harus dihindari pada pasien geriatri, dan 17% pada kategori penggunan obat-obatan yang harus dihindari atau dikurangi dosisnya dengan berbagai tingkat fungsi ginjal pada pasien geriatri. Dari 241 jumlah sampel sebanyak 206 pasien (85,5%) mendapatkan pengobatan yg berpotensi tidak tepat berdasarkan Beers Criteria 2019 dan sebanyak 35 orang (14,5%) mendapatkan obat dengan tepat.