PERBEDAAN STATUS GIZI TERHADAP JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BERDASARKAN BMI DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA

Latar Belakang: Meningkatnya prevalensi anak-anak berkebutuhan khusus di berbagai negara termasuk di Indonesia tidak terlepas dari munculnya masalah gizi yang dapat mempengaruhi status gizi anak berkebutuhan khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi berdasarkan BMI dan perbedaan status gizi pada anak berkebutuhan khusus di SDLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian analisis observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SDLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Responden penelitian ini adalah 59 siswa SDLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta dengan menggunakan Teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan uji Mann Whitney.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan status gizi BMI, 15,3% anak dengan kategori obesitas, 16,9% anak dengan kategori overweight, 52,5% anak dengan kategori normal, 5,1% anak dengan kategori thinness, dan 10,2% anak dengan kategori severe thinness. Status gizi anak tuna grahita dan tuna rungu berbeda secara statistik karena nilai p lebih dari 0,05.
Kesimpulan: Mayoritas status gizi pada anak masyk kategori normal. Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan status gizi antara tunagrahita dan tunarungu. Terdapat perbedaan signifikan antara BMI dan LILA dari tunagrahita dan tunarungu.
Kata Kunci: Status gizi, Anak Berkebutuhan khusus.