PERANCANGAN NPEMBUATAN DAN PENGUJIAN UNTUK KERJA ALAT PENGERING PADI KAPASITAS 30 KG DENGAN SISTEM PUTARAN SECARA MANUAL

Proses pengeringan produk pasca panen sangat penting untuk menjaga kualitas produk ketika produk hasil panen akan disimpan maupun dijual. Proses pengeringan produk pasca panen harus segera dilakukan untuk menghindari kerusakan padi yang diakibatkan oleh kandungan kadar air di dalam bulir padi masih cukup banyak. Proses pengeringan mengalami kendala dikarenakan sangat terbatasnya tempat untuk menjemur padi, sedangkan produk hasil panen cukup banyak pada saat musimnya. Untuk meminimalisir kerusakan padi karena tidak mendapatkan suplai panas dari sinar matahari yang terus-menerus, maka perlu adanya sumber panas yang lain selain matahari untuk mengeringkan padi.
Perancangan dimulai dari penentuan kapasitas alat pengering padi, pemilihan bahan, perhitungan kekuatan, dan desain alat keseluruhan. Desain alat menggunakan software solidwork 2013. Setelah didapatkan desain dan ukuran bagian-bagian dari alat pengering padi yairu meliputi, screen penampung, rangka, desain penutup, dan box kontrol. Dari desain alat pengering padi dibuat dan dirakit, kemudian dilakukan pengujian untuk melihat unjuk kerja dari alat pengering padi. Pengujian dilakukan di laboratorium PUSPER, parameter yang didapatkan meliputi: lamanya pengeringan, titik kritis pengeringan bulir padi dan kecepatan pengeringan.
Hasil dari perancangan, pembuatan, dan analisis didapatkan suatu alat pengering yang dapat mengeringkan padi pada saat suplai panas dari sinar matahari yang berkurang karena cuaca yang tidak menentu. Alat pengering ini menggunakan elemen pemanas yang sudah diatur pada suhu tidak melebihi dari 40°C, sehingga dapat mempercepat proses pengeringan dan tidak merusak bulir padi saat proses penggilingan. Dari proses analisis didapatkan laju pengurangan berat padi sebesar 0,14 g/menit, laju pengurangan kadar air sebesar 0,061 %/menit dan titik kritik padi pada R2 = 0,987 pada suhu konstan 38°C dan lama pengeringan 300 menit. Perbandingan laju pengeringan dapat mencapai 1,8 kali lebih cepat dibandingkan laju pengeringan yang mengandalkan sinar matahari (Proses pengeringan konvensional).