KHAERUL ALIF PRATOMO (2013) EFEKTIFITAS PEMBERIAN YOGHURT SEBAGAI PENCEGAHAN DIARE INFEKSI SHIGELLA PADA RATTUS NORVEGICUS. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (756kB)
Abstract
Diare merupakan penyebab kedua kematian anak dan balita secara global setelah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan merupakan penyebab kelima bagi segala umur data World Health Organization (WHO, 2010) menyebutkan sekitar 1,5 juta kematian anak pertahunnya akibat diare dan diperkirakan setiap tiga puluh detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare.Gangguan pencernaan atau diare akibat shigella merupakan penyakit endemik berlangsung sepanjang tahun terutama pada bayi dan anak terutama yang berumur 6 bulan sampai 3 tahun. Shigella merupakan penyebab terjadinya diare akibat infeksi bakteri yang sering kita dengar dengan sebutan Shigellosis (Ipul, 2012).
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui efektifitas pemberian yoghurt yang mengandung Streptococus themophillus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai pencegah diare infeksi Shigella pada Rattus norvegicus. Dilihat dari 3 parameter yaitu waktu awal terjadi diare, frekuensi BAB dan konsistensi feses pada hewan uji.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain postest only control group menggunakan hewan uji. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 24 ekor tikus putih yang diambil secara probability sampling dengan teknik simple random sampling. Selanjutnya dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing kelompok 6 ekor hewan percobaan yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1 pemberian yoghurt 10 hari dan perlakuan 2 pemberian yoghurt 5 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian yoghurt efektif mencegah diare infeksi Shigella pada Rattus norvegicus dengan hasi luji post hoc dengan nilai < 0.05, untuk frekuensi dan konsistensi dosis yang dianjurkan adalah dengan pemberian yoghurt 10 hari dengan rata-rata paling mendekati kontrol positif yaitu frekuensi kontrol positif=22.79 dan pemberian yoghurt 10 hari=22.99, untuk konsistensi feses kontrol positif=0.92 dan pemberian yoghurt 10 hari=1.83.
Penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai perawat peneliti. Sehingga penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pencegahan diare dengan menggunakan minuman yang banyak dijual di lingkungan masyarakat.
Kata kunci: Diare, Shigella, yoghurt
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DIARE, SHIGELLA, YOGHURT |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Keperawatan S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 10 Jun 2022 07:03 |
Last Modified: | 10 Jun 2022 07:03 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/8526 |