YOGA SUGAMA (2014) TINJAUAN MORFOLOGI, POROSITAS DAN ANGKUTAN SEDIMEN MATERIAL DASAR SUNGAI PROGO PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 (STUDI KASUS DI JEMBATAN BANTAR BENDUNG SAPON DAN JEMBATAN SRANDAKAN). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Abstract.doc
Download (40kB)
Bab I.doc
Download (264kB)
Bab II.doc
Restricted to Registered users only
Download (649kB)
Bab III.docx
Restricted to Registered users only
Download (9MB)
Bab IV.doc
Restricted to Registered users only
Download (22MB)
Bab V.doc
Restricted to Registered users only
Download (44kB)
Bab V.docx
Restricted to Registered users only
Download (285kB)
Lampiran.docx
Restricted to Repository staff only
Download (760kB)
Abstract
Letusan Gunung Merapi 2010 menyebabkan kerusakan yang cukup besar di Yogyakarta. Material Vulkanik hasil letusan tersebut menyebar dan mengalir dengan cepat melalui daerah aliran sungai sebagai lahar dingin, Sungai Progo adalah salah satu sungai yang dialiri lahar dingin. Karena di daerah hulu mempunyai kemiringan sungai yang curam dan aliran airnya pun sangat deras dengan demikian banyak endapan dari proses lahar dingin yang akan terendap di bagian hilir Sungai Progo. Endapan lahar dingin hasil erupsi Gunung Merapi 2010 kemungkinan merubah morfologi dan porositas sedimen pada dasar Sungai Progo serta kapasitas angkutan sedimen dalam kondisi normal yang terangkut setelah banjir lahar dingin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui morfologi, porositas dan angkutan sedimen pasca erupsi Gunung Merapi 2010.
Lokasi penelitian dilakukan di tempat yang mudah terjangkau yaitu di Kecamatan Sentolo tepatnya di Jembatan Bantar, Bendung Sapon yang berada di Kecamatan Lendah dan Jembatan Srandakan yang berada di kecamatan Srandakan. Pelaksanaan Pengambilan data pada Sungai Progo dilakukan selama satu hari yaitu pada tanggal 20 April 2013. Analisis data dalam penelitian ini dihitung secara manual dengan menggunakan MS. Excel 2010. Pengujian material dasar sungai dilakukan berdasarkan SK SNI : 03-1968-1990, analisis gradasi ini dilakukan untuk mengetahui distribusi ukuran butir pasir dengan menggunakan saringan/ayakan standar ASTM.
Penelitian ini menggunakan beberapa metode, metode yang di pakai adalah metode Rosgen (1996) untuk menentukan bentuk sungai atau morfologi sungai, metode yang di pakai Sulaiman (2008) untuk menentukan porositas atau ukuran butiran, dan metode Einstein untuk menentukan besaran angkutan sedimen. Dari hasil analisis penelitian, pada lokasi 1 Jembatan Bantar, menunjukkan morfologi sungai bertipe C5b, rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 1,8 mm, nilai porositas 0,31 atau 31% dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 1,832 ton/hari. Pada lokasi 2 di Bendung Sapon, morfologi sungai bertipe B5, rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 0,5 mm, nilai porositas 0,2931 atau 29,31 %, dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 1,661 ton/hari. Pada lokasi 3 di Jembatan Srandakaan, morfologi sungai bertipe F5b dan rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 1,7 mm, nilai porositas 0,29007 atau 29,007 %, dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 3,11 ton/hari.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 27 Jul 2022 04:07 |
Last Modified: | 27 Jul 2022 04:07 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/8535 |