PERBANDINGAN UPAYA DIPLOMASI PEMERINTAHAN INDONESIA DAN FILIPINA DALAM PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DI ARAB SAUDI

Migrasi internasional tenaga kerja merupakan suatu fenomena global di tengah negara-negara berkembang di belahan dunia. Hal itu juga terjadi pada Negara Indonesia dan Filipina. Keterbatasan lapangan pekerjaan di dalam negeri, mengakibatkan banyak tenaga kerja berbondong-bondong ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan dengan tujuan untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itu, kondisi ini menghantarkan para TKI dan OFW bermigrasi ke Arab Saudi dengan tujuan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih layak lagi. Akan tetapi, pengharapan yang tinggi itu tidak diimbangi dengan hasil dan nasib baik yang didapat setelah hijrah ke Negara tetangga.
Hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan banyaknya masalah terjadi dengan para buruh migrant tersebut, diantaranya adalah kekerasan fisik atau penganiayaan, pelecehan seksual, upah yang tidak dibayar bahkan sampai hukuman mati. Memang tidak semua para pekerja menerima penderitaan di Negara tetangga sebagai buruh, akan tetapi hal ini juga menjadi salah satu hal penting yang patut menjadi tugas pemerintah Indonesia dan Filipina dalam melindungi nasib para pekerjanya di luar negeri, terutama di Arab Saudi.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Filipina dalam melindungi tenaga kerjanya di luar negeri seperti di Arab Saudi, antara lain dengan melakukan upaya diplomasi dan negosiasi untuk mencapai sebuah perjanjian dalam mengatasi masalah tenaga kerja dan melakukan penguatan kapasitas atau kualitas buruh migrant itu sendiri dengan mengadakan pelatihan sebelum keberangakatan para TKI atau OFW dengan membentuk lembaga-lembaga yang menangani dan mengatur tentang ketenagakerjaan yang ada di Indonesia dan Filipina.