Aprisda Kusuma Galan (2020) Perbedaan Ukuran Mesiodistal Gigi Kaninus Mandibula Pada Suku Jawa dan Kalimantan Dalam Metode Odontologi Forensik (Kajian Pada Mahasiswa PSKG). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (182kB)
Bab I.pdf
Download (400kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (313kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (304kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (401kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (286kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (301kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (445kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (183kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Latar Belakang: Geografis Indonesia yang berada pada lempeng Eurasia, lempeng Australia, dan lempeng pasifik serta berada pada Cincin Api Pasifik menyebabkan banyak bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami melanda Indonesia yang menelan banyak korban. Sebagai bentuk upaya penanggulangan bencana, diperlukan pembentukan tim Disaster Victim Identification untuk mengidentifikasi korban meninggal yang susah untuk dikenali akibat perubahan bentuk. Salah satu data yang dapat digunakan untuk identifikasi adalah gigi atau yang disebut odontologi forensik. Pengidentifikasian identitas korban diperlukan untuk peradilan hukum guna menegakkan keadilan dan tuntutan dari keluarga korban. Data antemortem yang tersedia di Indonesia masih sedikit sehingga dalam pencocokan antara antemortem dan postmortem cukup sulit dilakukan.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan ukuran mesiodistal gigi kaninus mandibula antara suku Jawa dan suku Kalimantan.
Metode: Sebanyak 40 sampel gigi kaninus mandibula yang terdiri dari 20 sampel suku Jawa dan 20 sampel suku Kalimantan diberikan inform consent untuk lembar persetujuan. Untuk pencetakan negatif, dilakukan pemilihan ukuran sendok cetak lalu dilakukan pencetakan rahang bawah dengan menggunakan bahan alginat. Setelah setting dan cetakan pada gigi kaninus sudah tercetak, langkah selanjutnya adalah pembuatan cetakan positif menggunakan dental gips stone tipe III. Cetakan positif yang telah setting kemudian dilihat pada gigi kaninus kanan dan kiri, apabila tidak ada porus dan patah maka dapat dilakukan pengukuran mesiodistal gigi kaninus dengan cara mengukur jarak terbesar antara mesial (mendekati midline) dan distal (menjauhi midline) pada daerah titik kontak menggunakan sliding caliper.
Hasil: Pada uji normalitas menggunakan Saphiro Wilk didapatkan hasil normal karena Sig. 0,785 dan Sig. 0,969 yang berarti berada diatas batas garis kritis Sig. > 0,05. Data yang tersedia adalah data ratio sehingga pada uji parametrik menggunakan Independent Sample T-Test. Hasil pada uji parametrik menunjukkan oleh Sig. (2-tailed) dengan hasil 0,026 yang berarti signifikan karena berada dibawah batas garis kritis 0,05 (Sig. < 0,05).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan mengenai ukuran mesiodistal gigi kaninus mandibula antara suku Jawa dan suku Kalimantan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 04:13 |
Last Modified: | 25 Oct 2021 03:39 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/858 |