PERBEDAAN PANDANGAN MASYARAKAT MUHAMMADIYAH - NU TERHADAP PRAKTEK DZIKIR JAMA'I DI DESA BANYUTENGAH DAN CAMPUREJO KABUPATEN GRESIK

BAGUS HAYATUL JIHAD (2013) PERBEDAAN PANDANGAN MASYARAKAT MUHAMMADIYAH - NU TERHADAP PRAKTEK DZIKIR JAMA'I DI DESA BANYUTENGAH DAN CAMPUREJO KABUPATEN GRESIK. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (86kB)
[thumbnail of Abstract] Text (Abstract)
Abstract.pdf

Download (15kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (128kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (106kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (34kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (242kB)

Abstract

Konsep pemahaman dan pandangan antara Muhammadiyah – NU mengenai dzikir jama’i merupakan hal yang dapat menimbulkan permasalahan yang akan mempengaruhi hubungan sosial serta harmonisasi dalam masyarakat. Maka tujuan penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana konsep dzikir jama’i menurut pandangan Muhammadiyah dan NU? 2) Apa latar belakang Muhammadiyah sampai memutuskan bahwa dzikir jama’i sebagi kegiatan bid’ah? 3) Adakah nilai pendidikan dalam praktek dzikir jama’i? 4) Upaya-upaya apa yang perlu dilakukan agar harmonisasi tercipta antara Muhammadiyah-NU dalam mensikapi dzikir jama’i? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Penulisan laporan dan semua tahapan diatas merupakan satu proses yang saling berhubunagan satu sama lain. Sehingga ditinjau dari pengumpulan data yang dilakukan maka penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Dzikir jama’i bagi Muhammadiyah merupakan hal yang tidak ada tuntunannya secara jelas dari Nabi Muhammad saw, akan tetapi hal yang lebih ditekankan adalah tidak saling menyalahkan dan tidak merasa paling benar serta harus lebih menjaga harmonisasi dalam sosial masyarakat serta selalu memberikan pengertian dan penjelasan secara jelas kepada masyarakat awam yang belum memahami secara jelas mengenai dzikir jama’i. Bagi NU, dzikir jama’i merupakan syari’at yang harus dipertahankan demi menjaga hubungan antar sesama, bernilai pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat awam dan dengan harapan dapat menjadi tandingan serta pengalihan untuk masyarakat dari acara-acara maksiat.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: *152
Divisions: Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 27 Jul 2022 03:38
Last Modified: 27 Jul 2022 03:38
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/8601

Actions (login required)

View Item
View Item