IDA YANTI (2014) GAYA HIDUP ANAK PUNK DALAM FILM INDONESIA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (160kB)
Abstract.pdf
Download (236kB)
Bab I.pdf
Download (621kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (599kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (469kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (166kB)
Abstract
Studi ini berusaha menganalisis tentang gaya hidup anak punk yang terdapat dalam film Punk in Love. Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengetahui bagaimana gaya hidup anak punk yang berbeda dari punk lainnya yang mendapat stigma negatif di masyarakat. Punk merupakan subkultur yang berasal dari dominasi kerajaan Inggris pada tahun 1970an, dimana subkultur punk terdiri dari kelas pekerja yang merasa memiliki kesamaan nasib, yakni sama-sama ditindas oleh kebijakan kerajaan. Punk selau dianggap negatif karena memiliki gaya berpakaian, gaya hidup, aliran musik yang menurut sebagian orang kurang wajar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotik Roland Barthes. Dimana Semiotik Roland Barthes menekankan pada makna denotasi dan makna konotasi. Semiotik Roland Barthes digunakan peneliti untuk membedah tanda yang terdapat dalam film Punk in Love.
Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa dalam film Punk in Love, punk digambarkan sedikit berbeda, seperti, Aliran musik punk; dari Idealisme ke Industri, anak punk dengan anti-kemapanannya, komunitas punk sebagai subkultur, kepedulian masyarakat terhadap anak punk dan yang terakhir adalah Religiuitas anak punk.
Kata kunci: Gaya Hidup, Punk dan Semiotik.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | IK 2014 GAYA HIDUP PUNK DAN SEMIOTIK |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 27 Jul 2022 03:17 |
Last Modified: | 27 Jul 2022 03:17 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/8647 |