PENGARUH VARIASI UMUR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH BUBUK LUMPUR LAPINDO 10% SEBAGAI PENGGANTI SEBAGAI DARI SEMEN

Saat ini kebutuhan akan beton mutu tinggi sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Harga semen yang cukup mahal mengakibatkan biaya pembuatan beton menjadi mahal pula. Alternatif lain adalah dengan memanfaatkan bahan alam atau limbah industri, seperti fly ash (Abu terbang) maupun abu sekam padi. Namun pada penelitian ini penulis memakai bahan tambah bubuk lumpur Lapindo. Bubuk lumpur Lapindo digunakan karena memiliki kandungan unsur oksida silika (SiO2) yang cukup tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti sebagian dari semen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan beton (fc’) dengan bubuk lumpur Lapindo 10% pada umur 3, 7, 14, 21, 28, dan 90 hari, serta untuk mencari faktor penggali kuat tekan beton pada umur tertentu.

Dalam penelitian ini mix design berdasarkan metode SNI dengan agregat kasar 20 mm serta bahan tambah bubuk lumpur Lapindo 10% sehingga didapat faktor air semen 0,4 Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 3, 7, 14, 21, 28, dan 90 hari.. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan diameter 75 mm dan tinggi 150 mm. Penelitian ini menggunakan 3 buah sampel benda uji untuk setiap variasi umur.

Dari hasil penelitian diketahui kuat tekan beton campuran bubuk lumpur Lapindo10% pada umur 3, 7, 14, 21, 28, dan 90 hari berturut-turut sebesar 17.25 MPa, 23.84 MPa, 28.04 MPa, 29,65 MPa, 33.56 MPa, dan 36,78 MPa. Kuat tekan maximum beton campuran bubuk lumpur Lapindo (10%) terdapat pada umur 90 hari yaitu sebesar 38,84 MPa. Faktor pengali kuat tekan beton campuran bubuk lumpur Lapindo pada umur 3, 7, 14, 21, 28, dan 90 hari berturut-turut 2,34; 2,03; 1,67; 1,45; 1,29; dan 1.

Kata kunci : Bubuk lumpur lapindo, umur, nilai kuat tekan, faktor pengali.