Aditya Rahmat Zulfikar (2020) Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Fogging untuk Mencegah DBD dengan Status Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Bantul. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (247kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (111kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (73kB)
Bab I.pdf
Download (244kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (282kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (196kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (124kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (135kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (141kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (494kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (249kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (968kB)
Abstract
Latar Belakang: Demam Berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Menurut Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2017, DIY merupakan provinsi dengan tingkat insidensi DBD tertinggi ke-4 di Indonesia dengan jumlah kasus 1642 orang. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghentikan DBD adalah
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), larvasidasi dan pengasapan (fogging) (Krianto, 2009). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat tentang fogging dengan status sosial-ekonomi khususnya pendidikan, pekerjaan dan penghasilan di Kabupaten Bantul.
Metode: Penelitian ini merupakan obeservasional analitik yang menggunakan metode pendekataan cross sectional dengan masyarakat Kabupaten Bantul sebagai sampel penelitian. Terdapat 2 kelompok penelitian, yaitu mayarakat perdesaan dan masyarakat perdesaan. Jumlah responden sebanyak 361 orang pada daerah
perdesaan dan 338 responden pada daerah perdekotaan, kemudian dianalisis bivariat menggunakan uji spearman.
Hasil: Pengetahuan masyarakat perdesaan mayoritas di tingkat kurang (48,2%) sedangkan di perkotaan adalah cukup (43,5%). Hasil analisis bivariat mengenai hubungan tingkat pengetahuan masyarakat dengan status sosial-ekonomi masyarakat perdesaan menunjukkan pada Pendidikan memiliki P=0,000; pekerjaan
memiliki P=0,021; dan penghasilan memiliki P=0,001. Sedangkan di daerah perkotaan menunjukkan pendidikan memiliki P=0,000; Pekerjaan memiliki P=0,976; Penghasilan memiliki P=0,743.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang fogging dengan status sosial ekonomi dengan nilai P<0>0,05.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 04:06 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 07:06 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/879 |