PENGARUH INKORPORASI PLATELET RICH PLASMA PADA PERANCAH KORAL BUATAN TERHADAP VIABILITAS SEL VERO

Tubuh manusia sangat sensitif terhadap zat asing yang dapat menginduksi penolakan dan munculnya gejala hipersensitifitas. Maka dari itu, sebelum diaplikasikan pada manusia, bahan baru yang dikembangkan harus diuji biokompatibilitasnya terlebih dahulu. Hasil dari uji biokompatibilitas akan menunjukkan adanya peningkatan vialibilitas dari sel yang dikembangkan. Jika dalam pengujian mendapati terjadinya penurunan viabilitas sel, merupakan pertanda sitotoksisitas suatu bahan.
Perancah koral buatan dengan bahan dasar gelatin dan CaCO3 serta Platelet Rich Plasma (PRP) kerap disebut sebagai bahan yang bersifat biokompatibel dan dapat membantu dalam proses pertumbuhan sel. Sel dapat melekat dan tumbuh pada perancah koral buatan dengan adanya proses elektrostatis di antara keduanya. Gelatin memiliki nilai potensial zeta positif yang dapat mempengaruhi perlekatan sel. Sedangkan, ion positif Ca2+ yang berasal dari CaCO3 akan menimbulkan proses tarik menarik sehingga sel dapat melekat. Inkorporasi PRP pada perancah koral buatan akan memperkuat struktur dari perancah dengan adanya jaringan fibrin yang berikatan dengan ion Ca2+ pada perancah. Dukungan struktural yang kuat akan memicu perlekatan sel, proliferasi, dan diferensiasi jaringan tulang yang baru.
Berdasarkan sifat dari kedua bahan tersebut struktur perancah koral buatan dan PRP merupakan kombinasi yang baik jika digunakan dalam proses rekayasa jaringan. Sebab, kedua bahan tersebut memiliki sifat yang saling berhubungan dan saling meningkatkan kualitas dalam proses pertumbuhan sel.