PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN PUCUNGREJO MUNTILAN TERHADAP TAYANGAN "BIOSKOP INDONESIA SPESIAL HOROR" DI TRANS TV

Meskipun era tayangan dengan tema alam gaib telah lewat, masih ada stasiun televisi yang menyajikan tayangan dengan tema alam gaib. Program film “Bioskop Indonesia Spesial Horor” di Trans TV merupakan tayangan yang disajikan untuk masyarakat ditengah maraknya tayangan reality show dan sinetron. Persepsi masyarakat khususnya masyarakat kelurahan Pucungrejo Muntilan terhadap tayangan horror ini tentu saja berbeda-beda. Maka dari itu, studi ini berusaha untuk menganalisis persepsi masyarakat Kelurahan Pucungrejo, Muntilan terhadap tayangan “Bioskop Indonesia Spesial Horor” di Trans TV. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mendiskripsikan secara rinci persepsi masyarakat Kelurahan Pucungrejo, Muntilan terhadap tayangan “Bioskop Indonesia Spesial Horor” di Trans TV. Serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Kelurahan Pucungrejo, Muntilan terhadap tayangan “Bioskop Indonesia Spesial Horor” di Trans TV. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi, persepsi, media dan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus diskriptif yang dianalisis secara kualitatif. Lokasi penelitian mengambil tempat di Kelurahan Pucungrejo, Muntilan. Informan diambil berdasarkan tekhnik aksidental sampling, sebanyak lima orang berdasarkan ciri-ciri berdomisili di Kelurahan Pucungrejo, Muntilan yang menonton tayangan “Bioskop Indonesia Spesial Horor” di Trans TV sekurang-kurangnya satu kali dalam satu minggu selama penayangan program ini. Sementara metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (indepth interview) dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah menggunakan tekhnik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima informan masyarakat Kelurahan Pucungrejo, Muntilan memberikan persepsi positif terhadap tayangan “Bioskop Indonesia Spesial Horor”di Trans TV. Selain itu kelima informan juga menyatakan percaya terhadap keberadaan makhluk halus, tentang permainan jalangkung bahwa benda itu benar-benar dirasuki arwah orang yang sudah meninggal akan tiga informan menyatakan tidak percaya dengan kekuatan yang dimiliki dukun dan paranormal serta keyakinan bahwa makhluk halus itu bias mencelakai manusia. Selain itu dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa kelima informan memiliki keinginan untuk bias melihat makhluk halus. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi informan masyarakat Kelurahan Pucungrejo, Muntilan terhadap tayangan “Bioskop Indonesia Spesial Horor” di Trans TV adalah faktor pengalaman, motivasi dan kepribadian.

Kata Kunci : Persepsi, Program film, Horor