YASIR FAJRI ARROFIQ (2007) PERENCANAAN ULANG STRUKTUR JEMBATAN PRATEGANG (STUDI KASUS JEMBATAN SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (172kB)
Bab I.pdf
Download (45kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (473kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (21kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (659kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (36kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Jembatan mempunyai arti yang sangat penting dalam sistim transportasi sebagai prasarana untuk pergerakan barang dan jasa yang secara langsung akan menentukn produksi barang dan jasa tersebut. Jembatan merupakan struktur pelengkap jalan yang keberadaannya diperlukan untuk menghubungkan ruas jalan yang dibatasi oleh penghalang, misal sungai, lembah, jalan rel dan lain-lain. Untuk lebih memahami perancangan jembatan tipe prategang, maka dilakukan perancangan ulang Jembatan Srandakan yang menghubungkan lalu lintas Bantul-Kulon Progo dengan tipe beton prategang. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah membandingkan hasil perencanaan ulang dengan keadaan eksisteng, menghitung kehilangan tegangan (loos f prestress) pada tendon dan mengetahui lendutan yang terjadi pada gelagar jembatan.
Perancangan ini dilakukan pada struktur alas jembatan, jenis tendon, jumlah strand dan jalur tendon sesuai dengan keadaan eksisteng sehingga tidak direncanalam dari awal. Pembebanan jembatan sesuai dengan Bridge Management System, 1992.
Dari hasil perhitungan didapathan sedikit perbedaan pada jarak tulangan pada pelat lantai. Jarak penulangan arah x pada kondisi existing sebesar 100 mm sedangkan pada redesain sebesar 150mm. Jarak penulangan arah y pada kondisi existing sebesar 200 mm sedangkcn pada redesain sebesar 250 mm. Hal tersebut terjadi karena kemungkinan adanya perbedaan asumsi pada pembebanan jembatan. Perencanaan ulang dimensi gelagar didapatkan hasil yang sama dengan keadaan eksisteng, jumlah kehilangan legangan total yang cukup besar yaitu sebesar 31,397 % tetapi jembatan aman digunakan karena lendutan total yang terjadi sebesar 0,078373 m(ke alas) masih dibawah bestir lendutan yang diijinkan yaitu sebesar 0,04475 m (ke halvah).
Kata kunci : beton prategang, kehilangan tegangan, lendutan
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 26 Jul 2022 02:58 |
Last Modified: | 26 Jul 2022 02:58 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/9165 |