KORELASI INTENSITAS MENONTON ACARA "INYONG SIARAN" DI JOGJA TV DENGAN FREKUENSI MENGGUNAKAN BAHASA BANYUMAS PADA ANGGOTA ORGANISASI IMBAS YOGYAKARTA THE CORRELATE OF INTENSITY TO WATCHING PROGRAM "

IQBAL RAFIK PANDUJAYA (2009) KORELASI INTENSITAS MENONTON ACARA "INYONG SIARAN" DI JOGJA TV DENGAN FREKUENSI MENGGUNAKAN BAHASA BANYUMAS PADA ANGGOTA ORGANISASI IMBAS YOGYAKARTA THE CORRELATE OF INTENSITY TO WATCHING PROGRAM ". S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (275kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (197kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (135kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (163kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (136kB)

Abstract

Pada masa globalisasi sekarang media massa telah menjangkau hampir dari keseluruhan Indonesia baik itu elektronik ataupun media cetak. Dibandingkan media massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Ia merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan, bahkan gabungan dari ketiga unsur di atas. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti tentang korelasi Intensitas Menonton Acara ”Inyong Siaran” Dengan Frekuensi Menggunakan Bahasa Banyumas Pada Anggota Organisasi IMBAS Yogyakarta. Tidak hanya sinetron, film dan acara yang lain, kini program talk show salah satunya ”Inyong Siaran” terbukti mampu menjadi mesin penyedot perhatian pemirsa sekaligus rumus jitu pendongkarak rating. Acara ”Inyong Siaran” yang selalu ditayangkan setiap hari jum,at dan minggu malam berdurasi setengah jam yang di mulai dari jam 21.30 adalah suatu acara yang ditujukan untuk melestarikan kebudayaan bahasa banyumas yang sudah mulai ditinggalkan oleh banyak orang banyumas. “Pengaruh arus deras globalisasi membuat sedikitnya 169 bahasa daerah di Indonesia saat ini terancam punah”, demikian diungkapkan oleh pakar bahasa dari Universitas Indonesia, Prof. Multina RMT Lauder dalam Seminar Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto tahun 2005. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan cara menguji antar variabel yang di hipotesiskan (Jalalludin Rahmat, 1995:31). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu analisa yang didasarkan pada angka-angka dan perhitungan, dimana hasil pernyataan tersebut diperoleh suatu kesimpulan. Pengambilan sampel yang digunakan adalah Simpel Random Sampling yaitu sampel diambil dengan cara acak sederhana. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden dengan menggunakan analisis Rank Spearman. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada korelasi yang positif dan signifikan antara variabel (X) intensitas menonton acara “Inyong Siaran” dengan variabel (Y) frekuensi menggunakan bahasa Banyumas pada organisasi IMBAS Yogyakarta. Dengan koefisien korelasi rs (xy) sebesar 0,608 dengan demikian apa yang dihipotesiskan dalam penelitian ini terbukti bahwa semakin tinggi intensitas menonton acara “Inyong Siaran” maka semakin tinggi frekuensi menggunakan bahasa Banyumas pada anggota organisasi IMBAS.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Komunikasi S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 13 Jun 2022 01:57
Last Modified: 13 Jun 2022 01:57
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/9319

Actions (login required)

View Item
View Item