Mera Fasta (2020) Kajian Interaksi Obat Simvastatin dan Amlodipin Terhadap Efek Miopati Di Puskesmas Pandak I Bantul Periode September 2019-Januari 2020. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (220kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (334kB)
Bab I.pdf
Download (413kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (887kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (436kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (831kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (334kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (359kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (648kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Perubahan efek obat akibat terjadinya interaksi obat dapat bersifat membahayakan seperti terjadinya kegagalan terapetik atau bahkan dapat meningkatkan toksisitas obat. Studi menjelaskan bahwa interaksi amlodipin dan simvastatin berupa gejala miopati termasuk dalam kejadian interaksi obat tingkat mayor. Puskesmas Pandak I Bantul dipilih sebagai tempat penelitian karena puskesmas tersebut menggunakan obat simvastatin dan amlodipin sebagai lini utama dalam pengobatan hiperkolesterolemia dan hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengobatan dan mengetahui ada atau tidaknya interaksi obat antara simvastatin dan amlodipin terhadap gejala yang mengarah pada miopati di Puskesmas Pandak I Bantul.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan dengan pendekatan prospektif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total sampling. Pengambilan data dimulai dari September 2019-Januari 2020, dengan melihat lembar resep pasien hiperkolesterolemia dan hipertensi yang mengkonsumsi simvastatin dan amlodipin. Selanjutnya pengamatan atau wawancara setiap pasien dilakukan satu bulan setelah pasien menerima obat. Total sampel yang didapatkan sebanyak 28 pasien. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui gambaran peresepan obat dan mengetahui ada tidaknya interaksi obat antara simvastatin dan amlodipin terhadap gejala yang mengarah pada miopati.
Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa peresepan obat yang paling banyak diresepkan adalah kombinasi 3 obat yaitu simvastatin, amlodipin dan obat analgetik (ibuprofen, paracetamol dan natrium diklofenak) yaitu sebanyak 8 orang (28%). Terdapat kejadian interaksi obat antara simvastatin dan amlodipin terkait dengan kejadian yang mengarah pada miopati berupa gejala kram otot, nyeri otot, mudah merasa lelah, dan kelemahan otot pada pasien diagnosis hiperkolesterolemia dan hipertensi dengan atau tanpa penyakit penyerta di Puskesmas Pandak I Bantul yaitu sebanyak 9 orang (32,14%) dari 28 total sampel yang diteliti. Hasil tersebut telah cukup menggambarkan bahwa gejala-gejala gangguan otot yang dirasakan pasien mampu mengganggu aktivitas dan memperburuk kondisi kesehatan pasien, sehingga perlu dilakukan monitoring yang ketat oleh tenaga kesehatan terhadap penggunaan simvastatin dan amlodipin.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 03:28 |
Last Modified: | 27 Oct 2021 03:09 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/971 |