FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN MAHASISWA SEBAGAI PEMILIH UNTUK MENJADI GOLPUT (STUDI KASUS PADA PILKADA JATENG 2008)

DIDAN BUDIYAWAN (2009) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTIMBANGAN MAHASISWA SEBAGAI PEMILIH UNTUK MENJADI GOLPUT (STUDI KASUS PADA PILKADA JATENG 2008). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (287kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (271kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (114kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (52kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13kB)

Abstract

Pilkada Jawa Tengah tahun 2008 dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2008 dengan sistem baru yaitu Pilkada langsung, dimana rakyat tidak perlu mewakilkan suaranya pada legislatif dan dapat memilih langsung pemimpinnya sesuai dengan hati nuraninya. Dalam Pilkada Jawa Tengah ini ada fenomena yang menarik dimana angka golput sangat dominan dan merupakan golput terbesar dibandingkan Pilkada di daerah lainnya. Sejak pemilu 2004 angka golput semakin meningkat, padahal sistem demokrasi sangat bebas dimana terdapat begitu banyak partai sehingga rakyat dapat memilih partai yang sesuai dengan tujuan bersama. Golput pada saat ini sangat menarik untuk diteliti, apa alasan utama mereka memilih golput terutama kaum muda yang merupakan pemegang jumlah suara terbanyak dalam pemilu. Kalau konstelasi politik di Jawa Barat dan Sumatera Utara sangat cair dengan berbagai masukan dan isu-isu perubahan politik, maka konstelasi politik di Jawa Tengah sesungguhnya sangat lekat dan terikat dengan kekuatan politik lama yang telah mengakar. Kekuatan politik di Jawa Tengah sesungguhnya dikuasai oleh kekuatan politik beraliran nasionalis. Kekuatan politik ini memperebutkan basis dukungan politik yang hampir sama. Dalam konteks sekarang ini, jelmaan kekuatan nasionalis ini setidak-tidaknya dapat dilihat dari beberapa kekuatan partai politik yang cukup dominant. Khususnya mengacu pada hasil Pemilu 2004, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar (PG) dan Partai Demokrat (PG). Pada penelitian kali ini penulis mengambil mahasiswa sebagai obyek penelitian untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan mereka memilih golput. Ada beberapa faktor yang menajdi pertimbangan mahasiswa memilih golput, diantaranya faktor teknis, faktor pribadi, faktor pragmatis, faktor politis, faktor patron politis, dan faktor ideologis. Untuk melihat faktor mana yang dominan maka penulis menyebar kusioner kepada mahasiswa asal Jawa Tengah yang berada di yogya sebanyak 64 responden. Dari hasil analisis penelitian, diketahui bahwa faktor pragmatis menjadi alasan utama mahasiswa menjadi golput dengan skala indeks 2,83. Kedua faktor teknis yang menjadi alasan mahasiswa memilih golput dengan skala indeks 2,63. Serta berturut-turut faktor pribadi dengan skala indeks 2,48, faktor politis dengan skala indeks 2,43, faktor ideologis dengan skala indeks 1,14, Dan faktor patron politis dalam urutan paling bawah dengan skala indeks 1,66. Oleh karena itu, tingginya angka Golput itu kemudian menjadi pekerjaan rumah bagi partai politik menjelang Pemilu 2009. Partai-partai politik harus sadar bahwa terjadi perubahan sikap politik yang cukup besar pada tingkat kaum muda. Jika Golput itu merupakan cerminan dari apatisme politik masyarakat, maka partai-partai politik dan KPU serta penyelenggara pemilu lainnya harus mengaca diri.

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1
Depositing User: Unnamed user with email robi@umy.ac.id
Date Deposited: 19 Jul 2022 08:50
Last Modified: 19 Jul 2022 08:50
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/10164

Actions (login required)

View Item
View Item