Peran Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Dalam Memobilisasi Perlawanan Terhadap Regulasi Pengendalian Tembakau Di Kabupaten Temanggung

Lebih dari 20 tahun petani tembakau melakukan perlawanan, tidak lain hal tersebut terjadi karena regulasi pengendalian tembakau semakin genjar dilakukan mulai dari skala Global, Nasional, bahkan hingga lokal. Pengendalian tembakau tersebut membuat petani tembakau serasa dikerdilkan dan ketidak adilan yang dirasakan oleh petani tembakau adalah regulasi di Indonesia selama ini tidak mencerminkan keperpihakan kepada petani akan tetapi hanya menguntungkan segelitir pihak.
Penelitian ini menfokuskan pada pada Peran Asosiasi Petani Tembakau Indonesia dalam Memobilisasi Perlawanan terhadap regulasi pengendalian tembakau di Kabupaten Temanggung dengan menggunakan teori gerakan sosial dengan metode deskriptif kualitatif yang mana data primer didapatkan pada wawancara langsung dengan responden maupun narasumber yang mempunyai infornmasi yang valid dan relevan guna mengetahui permasahan sebenarnnya yang dialami petani tembakau khusunya di Kabupaten Temanggung. Kemudian penulis menggunakan data sekunder untuk menperkuat keabsahan data yang diperoleh peneliti.
Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa regulasi pengendalian tembakau tidak sepenuhnya untuk kesehatan masyarakat akan tetapi dijadikan dalih dalam pangsa pasar nikotin, selama ini APTI melalukan bebagai cara dan strategi agar regulas-regulasi berskala nasional bisa diubah ataupun dihapus serta penerapan PP 109 tahun 2012 belum akan diterapkan di Temanggung. Selain dari regulasi pengendalian tembakau terdapat juga kelas-kelas petani tembakau di Temanggung sehingga melahirkan kapitalisasi lokal dan membuat mata rantai tata niaga tembakau semakin panjang.
Kata Kunci: Gerakan Sosial,Mobilisasi, Perlawanan Petani, APTI.