REPRESENTASI KEKERASAN MILITER INDONESIA DALAM FILM BALIBO (ANALISIS SEMIOTIKA KEKERASAN MILITER INDONESIA DALAM FILM BALIBO)

Film Balibo yang di rilis pada akhir tahun 2009 menyajikan fakta yang sangat berbeda dari apa yang kita ketahui selama ini mengenai peristiwa Balibo di tahun 1975. Lebih dari 30 tahun yang lalu kita selalu memahami bahwa TimorTimur menjadi bagian dari Indonesia melalui proses integrasi separti provinsi lain di Indonesia. Dalam film yang dibuat oleh sineas Australia ini kata “integrasi” sama sekali tidak muncul, yang muncul adalah kata “invasi”. Ketika terjadi invasi baik itu yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain atau oleh suatu kelompok kekepada kelompok lain pasti diiringi oleh kekerasan. Film ini mencoba mengkonstruksi kekerasan militer yang dilakukan oleh militer Indonesia ditahun 1975 di East Timor.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semuiotika Roland Barthes. Obyek penelitiannya adalah film Balibo itu sendiri. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana yang lebih diutamakan adalah kualitas analisa.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia digambarkan melakukan kekerasan berupa kekerasan langsung yakni kekerasan fisik dan psikologis sekaligus juga merupakan kekerasan yang termasuk dalam kekerasan struktural karena dilakukan oleh militer yang merupakan bagian dari suatu struktur dan sulit menentukan siapa yang yang bertanggung jawab dari perilaku tersebut.

Kata kunci: Representasi, Kekerasan Militer, Indonesia