STRATEGI KOMUNIKASI TKPK KOTA DALAM MENGINFORMASIKAN GERAKAN SEGORO AMARTO KEPADA MASYARAKAT DI KELURAHAN KRICAK

Fenomena kemiskinan menjadi topik yang rumit untuk dikaji. Pemerintah begitu konsen dalam memberantas kemiskinan dengan berbagai program, namun upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang maksimal. Lambatnya pencapaian berbagai program penanggulangan kemiskinan di masa lalu membuat Pemerintah Kota Yogyakarta mencetuskan gerakan Segoro Amarto. Gerakan Segoro Amarto dilaksanakan oleh Tim Penanggulangan Kemiskinan Kota Yogyakarta dan diujicobakan di tiga kelurahan yakni kelurahan Kricak, kelurahan Tegalpanggung, dan kelurahan Sorosutan. Banyak kendala yang dihadapi oleh TKPK Kota dalam menginformasikan gerakan Segoro Amarto diantaranya yaitu mengubah pandangan masyarakat agar tidak mengandalkan bantuan materiil. Melalui penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan serta mengnalisis strategi komunikasi TKPK Kota Yogyakrta dalam menginformasikan gerakan Segoro Amarto kepada masyarakat kelurahan Kricak.Alasan peneliti memilih lokasi kelurahan Kricak sebagai tempat penelitian adalah berdasarkan banyaknya warga miskin yang ada disana daripada dua kelurahan lainnya dan di Kricak dipilih sebagai lokasi launching gerakan Segoro Amarto. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori komunikasi dan strategi komunikasi. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus deskriptif dan dianalisa secara kualitataif. Lokasi penelitian di sekretariat TKPK Kota (BAPPEDA), dan di kelurahan Kricak. Informan penelitian ini adalah anggota TKPK Kota, Kepala Kelurahan Kricak, dan TKPK kelurahan Kricak. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, studi kepustakaan dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan TKPK Kota untuk menginformasikan gerakan Segoro Amarto kepada kelurahan Kricak sudah cukup terlihat. Dari beberapa kegiatan serta pembentukan paseduluran gerakan Segoro Amarto yang ada disana, meskipun ada sedikit kekurangan dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya, seperti pemilihan media yang tepat dan evaluasi yang mundur.