PERBEDAAN PH SALIVA ANTARA ANAK OBESITAS DENGAN ANAK BERAT BADAN NORMAL USIA ANTARA 8-12 TAHUN

Obesitas sudah merupakan epidemi global dan menjadi problem
kesehatan yang harus segera diatasi. Di Indonesia, perubahan gaya hidup
yang mengakibatkan perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada
pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol sehingga berdampak
meningkatkan risiko obesitas. Status gizi obesitas dapat mempengaruhi
derajat keasaman (pH) saliva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan pH saliva pada anak obesitas dengan anak berat badan normal
usia antara 8 ± 12 tahun.
Desain penelitian yang digunakan adalah observational, dengan
menggunakan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian merupakan
murid SD Muhammadiyah Ngupasan 1 dan SD Muhammadiyah Ngupasan 2
Yogyakarta berjumlah 350 murid sebagai populasi yang dikelompokkan
menjadi beberapa sub populasi berdasarkan kriteria Body Mass Index (BMI)
dengan pengukuran berat badan (kg) dan tinggi badan (cm). Hasil dari
pengukuran berat badan dan tinggi badan didapatkan 13 anak dengan status
gizi obesitas sebagai jumlah anggota sampel penelitian, kemudian diambil
anak dengan kroteria BMI normal dengan jumlah yang homogen yaitu 13
anak sebagai kontrol. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi kemudian diinstruksikan untuk menggosok gigi, kemudian
diinstruksikan untuk meludah di gelas ukur dan diukur derajat keasaman
(pH) saliva dengan menggunakan pH meter.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara pH saliva
pada kelompok 1 (anak obesitas) dengan pH saliva pada kelompok 2 (anak
berat badan normal), mean ± standar deviasi pH saliva pada kelompok 1
(anak obesitas) sebesar 8,05±0,180 dan pH saliva pada kelompok 2 (anak
berat badan normal) sebesar 7,09±0,354. Pada uji Independent Sample T
Test nilai p = 000 (p < 0,05), hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan pada pH saliva antara kelompok 1 (anak obesitas) dengan
kelompok 2 (anak berat badan normal).