HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN DEPRESI PADA PEKERJA PABRIK WANITA PT AMEYA LIVINGSTYLE INDONESIA DI KABUPATEN BANTUL

Data Pemerintah Kabupaten Bantul menunjukkan jumlah tenaga kerja wanita pada tahun 2010 mencapai 191.286 orang dari jumlah total tenaga kerja 400.289 orang. Sebagian besar pekerja di industri garmen adalah wanita. Pekerjaan di industri garmen menuntut ketelitian yang cukup tinggi. Persepsi terhadap lingkungan kerja yang dihadapi baik fisik maupun non-fisik setiap hari memberi dampak terhadap kesehatan psikologis para pekerja (Khotimah, 2010). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarni (2009) pada pekerja pabrik tekstil di Kabupaten Sleman, bahwa pekerja wanita dengan derajat depresi ringan sampai berat mencapai 70,3%.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah pekerja pabrik wanita di PT Ameya Livingsyle Indonesia. Sampel penelitian berjumlah 80 orang. Sampel diperoleh dengan metode Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan dua instrumen, yakni depresi (MADRS) dan lingkungan kerja.

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Chi-square dan hasil perhitungan didapatkan angka signifikansi (p) sebesar 0,598 dimana p>0,05 atau tidak signifikan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lingkungan kerja dengan depresi pada pekerja pabrik wanita di PT Ameya Livingstyle Indonesia di Kabupaten Bantul.

Kata kunci : Pekerja wanita, depresi, lingkungan kerja