MAYA LAKSHITA NOORYA (2013) EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BATANG SARANG SEMUT (HYDNOPHYTUM FORMICARUM) TERHADAP KADAR LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) DIABETES TERINDUKSI ALLOXAN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (163kB)
Bab I.pdf
Download (63kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (139kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (48kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (79kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (54kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (114kB)
Abstract
Diabetes adalah penyakit metabolisme dengan munculnya hiperglikemia. Komplikasi diabetes yang tidak terkontrol adalah dislipidemia. Salah satu komponen dislipidemia adalah peningkatan kadar LDL (Low Density Lipoprotein). Dislipidemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovasuker pada diabetes. Tumbuhan sarang semut (Hydnophytum formicarum) lama digunakan sebagai herbal alternatif penyakit diabetes mellitus. H. formicarum mengandung flavonoid dan fenolik yaitu isoliquiritigenin, butin, butein serta stigmasterol dengan efek antihiperglikemik dan hipolipidemi. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh ekstrak etanol H. formicarum terhadap kadar LDL tikus diabetes terinduksi alloxan.
Penelitian termasuk eksperimental in vivo hewan uji. Sebanyak 25 tikus jantan Rattus Norvegicus, Sprague Dawley, ±2 bulan, 170-250 gram dibagi 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif glibenklamid 0,5 mg/KgBB, kelompok ekstrak etanol H. formicarum dosis 0,135 gram/KgBB, 0,27 gram/KgBB, dan 0,54 gram/KgBB. Hewan uji diinduksi alloxan dosis 130 mg/KgBB intraperitoneal. Glibenklamid dan ekstrak etanol H. formicarum diberikan sekali sehari selama 14 hari. Pemeriksaan LDL dilakukan sebelum dan sesudah induksi alloxan serta sesudah intervensi 14 hari. Data diuji dengan oneway ANOVA dilanjutkan post hoc test (Tukey).
Rata-rata kadar LDL setelah intervensi 14 hari pada kontrol negatif (149,74 ± 14,06 mg/dL); kontrol positif glibenklamid (51,93 ± 15,90 mg/dL); ekstrak etanol H. formicarum dosis 0,135 gram/kg BB (107,59 ± 11,56 mg/dL); dosis 0,27 gram/kg BB (87,09 ± 2,02 mg/dL); dan dosis 0,54 gram/kg BB (47,72 ± 6,84 mg/dL). Pemberian ekstrak etanol H. formicarum dosis 0,135 gram/kg BB, 0,27 gram/Kg BB, dan 0,54 gram/Kg BB dapat menurunkan kadar LDL. Kelompok dosis 0,54 gram/kg BB mengalami <0,0penurunan kadar LDL paling signifikan, setara dengan kelompok glibenklamid 0,5 mg/KgBB (p,<0,05)
Kata kunci : Diabetes, Hydnophytum formicarum, LDL
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DIABETES, HYDNOPHYTUM FORMICARUM, LDL |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jun 2022 06:49 |
Last Modified: | 24 Jun 2022 06:49 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/13902 |