BAMBANG SETIAWAN (2014) PERBEDAAN TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA SISWA MIN KARANGMOJO DENGAN SISWA SD KARANGDUWET I DI DESA KARANGMOJO GUNUNGKIDUL. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Abstract.rtf
Download (10MB)
Lampiran.rtf
Restricted to Repository staff only
Download (450kB)
Full Text.rtf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Guru merupakan salah satu unsur pendidikan yang memegang peranan penting dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam agar tingkat kejenuhan siswa dapat diminimalkan. Salah satu komponen pokok yang harus dipahami guru dalam proses pembelajaran adalah evaluasi. Artinya, evaluasi dianggap penting dan strategis, karena hasil evaluasi berkaitan dengan kepentingan semua pihak, seperti guru, siswa, orang tua, pemerintah, dan masyarakat luas. Isu-isu yang sering muncul tentang evaluasi PAI antara lain guru sering menggunakan teknik evaluasi yang monoton, sarana pendukung evaluasi praktik PAI sangat kurang, evaluasi PAI dianggap identik dengan menghafal sehingga “siswa tampak kurang semangat dan seringkali terlihat rasa bosan siswa, karena mereka tidak dirangsang untuk terlibat secara aktif dengan berbagai variasi yang seharusnya dilakukan guru agar terciptanya suasana belajar yang kondusif”. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kejenuhan belajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah di Desa karangmojo, mengetahui dan menganalisis tingkat kejenuhan belajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar di Desa karangmojo, mengetahui dan menganalisis perbedaan tingkat kejenuhan belajar Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah dan di Sekolah Dasar di Desa karangmojo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode kualitatif deduktif induktif dengan cara menggunakan analisis non statistik melalui pola berfikir yaitu pembahasan yang berangkat dari suatu peristiwa atau keadaan yang khusus kemudian ditarik generalisasi yang bersifat umum, kemudian ditarik suatu generalisasi yang bersifat khusus. Sedangkan metode kuantitatif yang dimaksud adalah penggunaan data dengan rumus sehingga akan dapat memberikan kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukan. Sedangkan untuk mengambil nilai rata-rata prosentasenya menggunakan rumus. Subyek penelitian adalah siswa MIN Karangmojo dan Siswa Sd Karangduwet I kelas V dan kelas VI dengan jumlah kesaeluruhan adalah 68 siswa. Data diperoleh melalui observasi langsung selama proses pembelajaran di sekolah, wawancara, dan dokumen. Penelitian ini menggunakan dua bentuk analisis data yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t Hitung = 5,662 dan t Tabel MI = 1,997, maka H_0 ditolak dan H_a diterima. Jadi, hipotesis yang mengatakan bahwa ada perbedaan tingkat kejenuhan belajar antara siswa Madrasah Ibtidaiyah dengan siswa Sekolah Dasar, diterima
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | TINGKAT KEJENUHAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MIN KARANGMOJO SD KARANGDUWET |
Divisions: | Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 23 Jun 2022 04:16 |
Last Modified: | 23 Jun 2022 04:16 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/14355 |