PENGEMBANGAN KARAKTER KEPEMIMPINAN HMI (STUDI KRITIS PENGURUS HMI CABANG YOGYAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran riil, aktual, dan kontekstual mengenai: 1) Bagaimana internalisasi nilai-nilai Lima Kualitas Insan Cita (5 KIC) dalam kegiatan perkaderan HMI Cabang Yogyakarta? serta 2) Bagaimana perkaderan HMI Cabang Yogyakarta dapat mengembangkan karakter kepemimpinan anggotanya? Selanjutnya atas dasar temuan penelitian tersebut, peneliti berharap dapat mengetahui suatu bentuk pengembangan karakter kepemimpinan yang dapat membentuk dan mengembangkan kepemimpinan seseorang secara optimal dan berkualitas. Dengan diketahuinya suatu bentuk pengembangan kepemimpinan yang tepat, efektif, efisien, secara bertahap diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap upaya penanggulangan krisis kepemimpinan yang berakhlak dan berkualitas, yang dialami masyarakat dan bangsa Indonesia saat sekarang maupun di masa depan.
Penelitian ini dilaksanakan di HMI Cabang Yogyakarta. Sedangkan subyek penelitian adalah pengurus aktif HMI Cabang Yogyakarta periode 2013-2014. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, yang merupakan sumber data penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif sehingga menghasilkan data kualitatif.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa: Lima Kualitas Insan Cita (5 KIC) telah terinternalisasi dalam gerak organisasi HMI Cabang Yogyakarta melalui pengajaran teori dan praktek dalam kegiatan perkaderannya seperti Latihan Kader 1, Follow up LK1, Senior Course (SC), serta aktifitas dan kegiatan yang telah diprogram oleh pengurus sebagai pendidikan berjenjang untuk mengembangkan potensi anggotanya sebelum terjun ke masyarakat. Perkaderan yang dilakukan HMI Cabang Yogyakarta turut mengembangkan karakter kepemimpinan anggotanya dan para pengurusnya melalui langkah- langkah pengenalan materi-materi kepemimpinan dalam pelatihan atau training formal yang wajib diikuti sebagai syarat keanggotaan yang kemudian diseleksi dan diberikan tugas sebagai tanggungjawab langsung dalam pelaksanaan suatu kegiatan, serta diberikan jabatan untuk mengamalkan teori kepemimpinan yang telah diberikan sebelumnya agar menjadi pengalaman dalam pemimpin dan dipimpin. Terdapat hubungan yang erat antara perkaderan yang dilakukan HMI Cabang Yogyakarta dengan pengembangan Lima Kualitas Insan Cita (S KIC) yang merupakan lima karakter inti seorang kader HMI, dan dengan terpaterinya lima kualitas tersebut dapat menumbuhkan kesadarunya sebagai pemimpin yang demokratis dan administratif yang Islami.