EVALUASI SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SMK DI KABUPATEN KULON PROGO

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi supervisi akademik yang meliputi: (1) tujuan supervisi, identifikasi masalah guru, harapan adanya supervisi dan perencanaan program supervisi akademik, (2) kesiapan pengawas dan guru (3) pelaksanaan supervisi dan (4) meningkatnya kompetensi pedagogik guru setelah disupevisi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan evaluasi model CIPP (konteks, input, proses, produk) yang dikembangkan Stufflebeam (1985). Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Kulon Progo. Subjek dalam penelitian ini dalah pengawas PAI dan guru PAI SMK di kabupaten Kulon progo. Pengambilan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa konteks supervisi akademik dikategorikan baik dengan indikator pengawas mengidentifikasi masalah masalah guru. Tetapi pada indikator tujuan supervisi akademik dikategorikan cukup baik, dan indikator guru mengkomunikasikan permasalahnya, perencanaan program pengawas dikategorikan belum baik.
Input supervisi akademik dikategorikan baik dilihat dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Tetapi pada indikator materi-materi kepengawasan dikategorikan cukup baik dan pada indikator sosialisasi program, pemetaan kebutuhan guru dikategorikan belum baik.
Proses supervisi akademik dikategorikan baik pada indikator teknik supervisi, hubungan dengan guru, pelaksanaan supervisi sedangkan indikator frekuensi supervisi dan tindak lanjut dikategorikan cukup baik.
Komponen produk supervisi akademik dikatakan baik pada indikator mengembangkan kurikulum PAI, penyelenggaraan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar. Tetapi pada indikator menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan potensinya, menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik dikategorikan cukup baik, dan pada indikator menguasai karakteristik peserta didik, Pemanfaatan teknologi informasi komunikasi dan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran dikategorikan belum baik.