MAYFUZA HUSAIN (2014) EVALUASI KEPATUHAN DALAM PENATALAKSANAAN PASIEN SINDROM KORONER AKUT DI IGD RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. S2 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (3MB)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Download (323kB)
ABSTRAK.pdf
Download (1MB)
Bab I.doc
Download (68kB)
Bab II.doc
Restricted to Registered users only
Download (160kB)
Bab III.doc
Restricted to Registered users only
Download (90kB)
Bab IV.doc
Restricted to Registered users only
Download (248kB)
Bab V.doc
Restricted to Registered users only
Download (35kB)
Naskah Publikasi.doc
Download (260kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Latar belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu keadaan gawat darurat jantung dengan manifestasi klinis berupa keluhan perasaan tidak enak atau nyeri di dada atau gejala-gejala lain sebagai akibat iskemia miokard yang membutuhkan tindakan medis secepatnya. Keterlambatan dalam penanganan kasus SKA dapat mengakibatkan kematian. Agar penatalaksanaan pasien SKA berlangsung secara optimal sesuai dengan pedoman atau standar terapi yang telah ditetapkan, perlu adanya suatu sistem atau mekanisme yang secara terus menerus memonitor dan memantau terapi obat yang diterima pasien. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kepatuhan, kesiapan tim, kelengkapan status rekam medis, standar, masalah, rekomendasi penyelesaian masalah, dan keselamatan pasien dalam penatalaksanaan pasien SKA di IGD.
Metode: jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasi adalah 2 orang dokter IGD dan 27 sampel data rekam medis IGD dengan diagnosis SKA. Persepsi responden diukur dengan pertanyaan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif.
Hasil: kepatuhan dalam penatalaksanaan sudah baik, Kesiapan tim medis didukung dokter dan perawat yang sudah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan sudah baik, dengan mengacu pada standar ACLS. Ketidakterisian status rekam medis masih menjadi temuan audit. Keterlambatan penanganan terjadi karena kamar bangsal penuh, pasien/keluarga menolak dirawat dan dirujuk, dan belum ada standar pelayanan SKA yang dibuat sesuai kebijakan RS, beberapa masalah ini berkaitan dengan keselamatan pasien.
Kesimpulan: perlunya kebijakan sistem yang sesuai untuk penatalaksanaan SKA. Selain penanganan di rumah sakit keluarga diberikan edukasi mengenai gejala SKA ini.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | compliance, Acute Coronary Syndrome (ACS), Emergency Department (ED), delay |
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Administrasi Rumah Sakit S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 20 Jun 2022 07:19 |
Last Modified: | 26 Jan 2024 03:13 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/15660 |