PROBLEMS IN THE IMPLEMENTATION of FLIPPED CLASSROOM: TEACHER AND STUDENT'S PERCEPTION

Strategi pengajaran diperlukan agar guru dapat menerapkan mata pelajarannya. Flipped Classroom hadir sebagai model proses belajar mengajar yang digunakan oleh para guru di era ini dan memiliki model proses belajar mengajar yang unik. Di Flipped Classroom, siswa harus membalik pembelajaran mereka secara mandiri terhadap materi dengan menonton video pembelajaran online dan membaca beberapa bab dari buku, artikel, atau jurnal sehari sebelum menghadiri kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap masalah yang dihadapi dalam model Flipped Classroom berdasarkan perspektif guru dan siswa pada sebuah perguruan tinggi swasta Islam di Yogyakarta. Selain itu wawancara digunakan sebagai instrumen dalam mengumpulkan data. Pertanyaan wawancara terkait penelitian ini disusun dalam pedoman wawancara sedangkan metode pencatatan digunakan sebagai metode pengumpulan data. Data yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan koding dan analisis isi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti yang sudah pernah belajar dengan model Flipped Classroom, peneliti menemukan empat masalah. Permasalahan tersebut adalah masalah teknis dan teknologi seperti koneksi internet dan kurangnya keahlian di bidang teknologi, memakan waktu lama, persiapan pembelajaran online seperti pembuatan materi yang tepat, pemberian arahan yang jelas, belum menguasai teknologi, dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran seperti melibatkan siswa untuk memahami materi pembelajaran dan kurangnya persiapan sebelum kelas. Mengenai perspektif siswa sebagai pembelajar, peneliti menemukan bahwa masalah tersebut berkaitan dengan masalah teknis dan teknologi seperti koneksi internet yang buruk, platform pembelajaran, dan kualitas video pembelajaran. Siswa memiliki pemahaman materi yang kurang seperti diskusi yang kurang dalam pembelajaran online dan pengajaran yang tidak jelas. Setelah itu, penyampaian materi guru kurang jelas seperti penyampaian materi yang kurang jelas dan kadaluwarsa, kurangnya motivasi dan partisipasi dalam proses pembelajaran, serta manajemen waktu.
Kata kunci: Flipped classroom, pengajaran bahasa Inggris, pembelajaran bahasa Inggris