AKTIFITAS PROMOSI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GUNUNG KIDUL

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus dibesarkan dan dikembangkan sebagai manusia seutuhnya. Meskipun telah ada Konvensi tetang hak anak dan Undang-Undang tentang perlindungan anak dalam kenyataannya masih banyaknya anak yang dilanggar haknya dan menjadi korban dari berbagai bentuk tindak kckerasan, eksploitasi, perlakuan salah, diskriminasi, bahkan tindakan yang tidak manusiawi, tanpa ada periindungan yang memadai dari keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pelanggaran hak asasi manusia, khususnya hak anak, telah memperpanjang penderitaan anak-anak, serta membuat anak-anak berada dibawah bayang-bayang lost generation. Mereka akan kehilangan cita-cita dan suram masa depannya. Untuk itu perlu adanya upaya penanganan dan perlindungan terhadap anak-anak yang berorientasi kepada pemberian hak dan perlindungan terhadap anak, berdasarkan asas demi kepentingan yang terbaik bagi anak dan non diskriminasi yang dilakukan oleh LPA DIY. Skripsi ini berjudul "ANALIS1S PERAN LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK D1Y DALAM PENANGANAN KASUS KEKERASAN PADA ANAK" yang bertujuan untuk mengetahui peran LPA DIY dalam perlindungan dan penanganan kasus kekerasan pada anak. Metodologi penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif-kualitatif dimana data-data yang sudah ada dan terkumpul, kemudian diinterpretasikan menurut jenisnya dan disusun secara logis untuk menjawab pemasalahan. , Dari hasil penelitian maka diketahui bagaimana upayki. perlindungan dan penanganan kasus kekerasan pada anak yang dilalcukan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) DIY yaitu penanganan kasus kekerasan melalui pendampingan secara Pendampingan psikologis, Pendampingan medis dan Pendampingan yuridis. Dari kasus yang masuk, LPA DIY telah mampu memberikan perlindungan dan penanganan kasus kekerasan pada anak yang berorientasi kepada pemberian hak dan perlindungan terhadap anak, berdasarkan asas demi kepentingan yang terbaik bagi anak dan non diskriminasi.LPA berperan aktif sebagai sosialisasi, konseling/konselor, advokator, mediator, komunikator, motivator dan pendamping dalam proscs litigasi, sampai permasaiahan selesai bahkan untuk memantau perkembangan anak pasca kasus masih dilakukan evaluasi dan monitoring guna meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak,.