EVALUASI PENGGUNAAN CLINICAL PATHWAY TERHADAP OUTPUT KASUS BEDAH TERTINGGI DI RS BHAYANGKARA POLDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Intisari ---: Tujuan : mengetahui perbedaan hasil lama rawat inap, waktu tunggu sebelum operasi, penggunaan antibiotik, dan total biaya dalam pelaksanaan clinical pathway pada kasus bedah tertinggi (apendisitis, hernia dan hemoroid) di RS Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
Metode: cross sectional dengan pendekatan observasional analitik.
Hasil :.Berdasarkan karakteristik subjek apendisitis, jumlah perempuan (51,1%) lebih banyak daripada jumlah laki-laki (48,9%), rata-rata usia subjek 33 tahun. Ada perbedaan yang bermakna antara penggunaan antibiotika, waktu tunggu sebelum operasi, lama rawat dan total biaya antara yang sudah diterapkan clinical pathway dengan yang tidak (p <0,05). Mengenai waktu tunggu sebelum operasi, lamanya rawat inap antara yang telah diterapkan clinical pathway dengan yang tidak (p <0,05) pada kasus hernia, juga terdapat kecenderungan biaya yang lebih tinggi pada kasus yang tidak menerapkan clinical pathway. Sedangkan pada hemoroid pasien terbanyak adalah perempuan (77,9%), lama rawat dan total biaya terdapat perbedaan yang bermakna antara yang menjalani clinical pathway dengan yang tidak (p <0,05).
Kesimpulan : Penerapan clinical pathway mempengaruhi hasil penggunaan antibiotik, lama rawat inap), waktu tunggu sebelum operasi dan biaya perawatan rumah sakit pada kasus operasi tertinggi di RS Bhayangkara Polda Yogyakarta.