PERKEMBANGAN WAKAF UANG DI LEMBAGA WAKAF DAN PERTANAHAN NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

*182 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan wakaf uang yang dikelola oleh Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama DIY serta mengetahui kendala – kendala yang dihadapi oleh lembaga tersebut. Penelitian ini didasari oleh potensi wakaf uang yang sangat besar di Indonesia. Hal tersebut dilihat banyaknya pemeluk agama Islam yang berada di Indonesia.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana data didapat dari wawancara – wawancara terhadap para pengurus Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari hasil wawancara didapatkan berbagai hal menngenai wakaf uang yang dikelola oleh Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama DIY, diantaranya tata cara pengelolaan, kendala yang dihadapi, strategi yang dilakukan.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa pengelolaan dana wakaf uang yang di Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama DIY dalam rangka untuk menggali potensi yang ada di warga Nahdlatul Ulama masih bersifat pasif, yang dimaksud dengan pasif adalah setelah dana terkumpul tidak dikelola secara langsung oleh pengurus lembaga akan tetapi dana yang terkumpul tadi dimasukan lembaga keuangan syariah dalam bentuk deposito syariah. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kurangnya tenaga profesional yang ada di Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama DIY dan tidak bisanya para pengurus untuk terjun secara penuh dalam pengurusan wakaf uang ini. Strategi yang dilakukan oleh Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama DIY dalam rangka menggali potensi yang ada di dalam warga Nahdlatul Ulama yaitu dengan cara mensosialisasikan kepada jamaah pengajian mengenai wakaf uang, menggunakan kaleng wakaf uang, dimana sebuah kaleng yang sudah ditempeli stiker wakaf uang dan diberikan kepada orang yang mau berwakaf, mendirikan stan wakaf uang disetiap pengajian yang diadakan oleh pengurus, dan lain – lainya. Tentunya dalam penerapan strategi pasti ada kendala kendala yang dihadapi oleh pengurus salah satunya adalah kurangnya tenaga atau orang yang mengambil kaleng wakaf uang yang telah dibagikan kepada para wakif. Antisipasi yang dilakukan untuk mengantisipasi kendala – kendala yang dihadapi oleh Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama DIY yaitu dengan cara bermusyawarah atau rapat yang dilakukan seminggu sekali di hari Rabu sore. Selain itu para pengurus melakukan koordinasi dengan para tokoh tokoh Nahdlatul Ulama DIY.